Bogordaily.net – Kecelakaan itu datang seperti pagi yang salah. Di SDN Kalibaru 01 Pagi, Cilincing, Jakarta Utara, sebuah mobil operasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang mestinya membawa gizi malah membawa celaka.
Mobil putih itu menerobos halaman sekolah. Suaranya mungkin tak keras. Tapi hentakannya meninggalkan jejak: 20 orang terluka.
Sembilan belas di antaranya siswa. Satu orang guru. Anak-anak yang mestinya sudah memikirkan pelajaran pertama hari itu, tiba-tiba harus dibawa ke rumah sakit.
“Korban 20 orang. Terdiri dari 19 siswa dan 1 guru,” ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto.
Lima orang dibawa ke RS Koja. Empat belas lainnya ke RSUD Cilincing. Satu orang yang sempat dirawat di Puskesmas Cilincing sudah dipulangkan.
Polisi belum merinci secara utuh bagaimana mobil itu bisa masuk halaman sekolah dan menabrak kerumunan. Budi hanya menegaskan satu hal: korban dulu, baru kronologi.
Sopirnya sudah diamankan. Ini yang paling penting di tahap awal penyelidikan. Mobilnya juga tak sembarangan. Bukan mobil pribadi. Bukan mobil pick-up keliling.
Ini mobil operasional program Makan Bergizi Gratis (MBG) program yang namanya sangat baik, tapi pagi ini sedang diuji reputasinya.
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Nanik S. Deyang, langsung mendapat laporan dari bawahannya, Sony Sanjaya. Sony yang juga Wakil Kepala BGN bergerak cepat, bersama waktu yang selalu terasa lambat setiap kali ada kecelakaan.
“Saya meluncur ke TKP, Bu,” begitu laporan Sony ke Nanik. Laporan singkat. Padat. Biasanya laporan seperti itu pertanda situasi di lapangan memang luar biasa.
Kini, sekolah itu sudah dipasangi garis polisi. Pihak BGN turun tangan. Polisi bergerak. Guru-guru sibuk menenangkan.
Para orang tua mungkin sedang berkejar-kejaran antara ingin marah dan ingin memastikan anaknya baik-baik saja.
Mobil yang mestinya mengantar gizi, pagi ini justru mengantar duka. Namun seperti semua peristiwa, pengusutan akan berjalan. Fakta akan muncul.
Yang paling penting, anak-anak itu selamat. Dan pagi esok meski sedikit berbeda akan tetap datang.***
