Bogordaily.net – Quote Hari Ibu 2025 selalu datang diam-diam, lalu mengetuk perasaan paling dalam. Setiap 22 Desember, Indonesia seperti berhenti sejenak. Bukan karena libur. Bukan pula karena seremoni. Tapi karena ingatan kolektif kita kembali pada satu sosok: ibu.
Hari Ibu memang bukan sekadar tanggal merah di kalender. Ia lahir dari sejarah panjang perjuangan perempuan Indonesia.
Dari Kongres Perempuan 1928, lalu ditegaskan pada Kongres Perempuan ketiga tahun 1938, hingga akhirnya 22 Desember ditetapkan sebagai Hari Ibu.
Maknanya luas. Tentang peran perempuan. Tentang keteguhan. Tentang pengorbanan yang sering tak tercatat.
Di tengah hiruk-pikuk zaman digital, banyak orang justru memilih jalan yang sederhana: kata-kata.
Quote Hari Ibu 2025 kembali dicari, dibagikan, disalin, dan dikirim. Lewat pesan singkat. Lewat kartu ucapan. Lewat caption media sosial. Karena tidak semua cinta bisa diucapkan dengan lancar. Tidak semua rasa terima kasih mudah dirangkai dengan kata sendiri.
Ada ibu yang pelukannya paling lembut meski tangannya kasar oleh kerja keras. Ada ibu yang doanya selalu tiba lebih dulu sebelum kita jatuh. Ada ibu yang mungkin jarang dipuji, tapi selalu hadir saat dunia terasa paling berat. Di situlah kekuatan sebuah quote. Ia mewakili perasaan yang sering terpendam.
Kata-kata tentang ibu hampir selalu sederhana. Namun justru di sanalah daya hantamnya. Tentang rumah tempat pulang. Tentang doa di sepertiga malam. Tentang air mata yang jatuh diam-diam demi masa depan anaknya. Tentang ketegasan yang membentuk karakter, sekaligus kelembutan yang menyelamatkan jiwa.
Bagi mereka yang berjauhan jarak, Hari Ibu tetap menemukan jalannya. Meski raga tak bertemu, doa tetap bersua. Pesan singkat berisi kalimat penuh rindu sering menjadi pengganti pelukan. Ibu tahu. Selalu tahu. Bahkan tanpa perlu dijelaskan panjang lebar.
Ada pula yang memilih ungkapan puitis. Ibu diibaratkan cahaya yang tak pernah padam. Pelabuhan saat badai. Malaikat tanpa sayap. Barangkali terdengar klise. Tapi ibu tidak pernah lelah mendengarnya. Karena yang ia dengar bukan katanya, melainkan ketulusannya.
Pada akhirnya, Quote Hari Ibu 2025 mengingatkan satu hal penting: Hari Ibu bukan tentang hadiah mahal. Bukan tentang perayaan besar. Ia tentang jeda. Tentang mengingat. Tentang menghormati. Dan tentang mencintai—tidak hanya pada 22 Desember, tetapi setiap hari.
Karena ibu tidak pernah mengambil cuti. Dan cinta seorang ibu, tidak pernah mengenal tanggal kedaluwarsa.***