Saturday, 20 December 2025
HomeKota BogorThe Heritage Hunter Hadir di Bogor, Gramedia Gaungkan Literasi Lewat Walking Tour...

The Heritage Hunter Hadir di Bogor, Gramedia Gaungkan Literasi Lewat Walking Tour Sejarah

Bogordaily.net – Gramedia kembali mengajak masyarakat untuk menjelajahi jejak sejarah dan kebudayaan Indonesia dengan cara yang berbeda. Melalui program bertajuk The Heritage Hunter, peserta diajak berjalan kaki menyusuri kawasan bersejarah sambil menyelami kisah masa lalu yang masih hidup hingga kini.

Strategic Branding & Digital Manager Gramedia, Fathan Thaher, menjelaskan bahwa The Heritage Hunter merupakan program literasi yang dikemas secara interaktif dengan konsep walking tour.

Program ini sebelumnya sukses digelar di Jakarta, Malang, Bandung, dan Solo, sebelum akhirnya berlanjut ke Kota Bogor.

“Ini adalah upaya Gramedia untuk meng-engage customer kami. Jadi anggota Gramedia tidak hanya datang ke toko untuk belanja buku, tetapi juga mendapatkan pengalaman literasi melalui aktivitas yang menyenangkan, salah satunya walking tour ke titik-titik bersejarah,” ujar Fathan.

Di Kota Bogor, para peserta diajak menyusuri sejumlah lokasi ikonik dan bernilai sejarah, di antaranya Rumah Dinas Wali Kota Bogor, Lapangan Sempur, Istana Bogor, Balai Kota, SMP Negeri 2 Bogor, Kantor Pos, Tan Ek Tjoan, Bir Kotjok, Pulo Geulis, hingga Tugu Kujang.

Fathan menyebutkan, kegiatan The Heritage Hunter di Bogor melibatkan sekitar 40 peserta yang berasal dari berbagai daerah. Menariknya, tidak semua peserta berasal dari kota tempat kegiatan berlangsung.

“Kami sering menemukan peserta yang rela datang dari kota lain. Seperti sebelumnya di Solo, ada peserta dari Bandung yang ikut. Ini menunjukkan antusiasme yang cukup tinggi,” ungkapnya.

Dalam pelaksanaannya, Gramedia juga menggandeng komunitas walking tour lokal. Di Bogor, Gramedia bekerja sama dengan komunitas Rambah Kota, serta melibatkan penulis Afya Maulidina, penulis buku Bogor Mengadu Waktu.

Peserta tidak hanya menelusuri kawasan heritage, tetapi juga diajak menyelami cerita yang tertuang dalam buku tersebut.

“Kami memang selalu melibatkan komunitas lokal dan penulis di setiap kota. Sebelumnya di Bandung kami bekerja sama dengan Brian Khrisna, penulis buku Seporsi Mie Ayam Sebelum Mati. Jadi literasi dan pengalaman berjalan seiring,” kata Fathan.

Pemilihan Kota Bogor sebagai lokasi The Heritage Hunter juga berasal dari masukan masyarakat. Menurut Fathan, Gramedia rutin mengadakan polling di media sosial untuk menentukan kota tujuan berikutnya.

“Bogor terpilih karena mendapatkan suara terbanyak dari polling Instagram kami. Ini murni dari masukan customer,” jelasnya.

Ke depan, Gramedia berencana menjadikan The Heritage Hunter sebagai program rutin. Tujuan utamanya adalah memperluas literasi masyarakat melalui pengalaman langsung, tidak hanya di dalam toko, tetapi juga di ruang-ruang kota yang sarat nilai sejarah.

“Gramedia tidak hanya menjual buku, tetapi juga menyebarkan literasi. Tahun depan kami ingin menjangkau lebih banyak customer, memanfaatkan jaringan 146 toko Gramedia di seluruh Indonesia, agar masyarakat bisa belajar sejarah dan budaya dengan cara yang benar, baik, dan menyenangkan,” pungkas Fathan.(Ibnu Galansa)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here