BOGORDAILY – Seringkali diberitakan negatif oleh media luar negeri, setidaknya ada hal yang membanggakan tentang penanganan pandemi Covid – 19 di Indonesia.
Baru saja Universitas Gajah Mada (UGM) mengumumkan temuannya, alat pendeteksi virus corona yang murah dan cepat , beritanya sudah menyebar ke manca negara. The Strait Times, koran berbahasa Inggris yang berbasis di Singapura, memberitakan hasil karya anak bangsa ini, Minggu malam , 27 Desember 2020.
Dinamakan GeNose 19, alat ini mendeteksi jejak keberadaan virus Covid – 19 dengan cara menampung hembusan nafas penderita pada sebuah kantung. Lalu kantung khusus tadi dihubungkan dengan alat untuk dianalisa melalui Artificial Intelligence.
Prof Kuwat Triyana, ketua tim pengembang GeNose mengatakan, izin edar alat telah didapat dari Kementerian Kesehatan RI pada 24 Desember 2020.
Tidak memerlukan reagen atau bahan kimia lainnya, biaya test melalui GeNose dipastikan akan sangat murah dibanding uji corona yang sudah beredar selama ini.
“Nantinya biaya test menggunakan GeNose hanya sekitar 15 sampai 25 ribu rupiah. Hasil test pun bisa didapat dalam waktu 2 menit,” tuturnya.
Menteri Riset dan Teknologi, merangkap Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) Bambang Brodjonegoro menuturkan, dalam uji tahap pertama di satu rumah sakit di Jogja, tingkat akurasi tes GeNose mencapai 97 % dibandingkan dengan test PCR. “Ini suatu inovasi yang luar biasa, ” kata Bambang saat Konferensi Pers tentang Pengembangan Vaksin, Terapi Dan Inovasi Covid – 19, yang dilakukan secara virtual.
Tim pengembang akan secepatnya menyerahkan hasil produksi massal GeNose 19 batch/tahap pertama yang didanai oleh Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kemenristek untuk didistribusikan.
Kuwat mengatakan, ” Batch pertama berjumlah 100 unit.”
Dengan kapasitas 120 test per unit GeNose, akan bisa dihasilkan 12.000 test dalam sehari. Kuwat berharap, alat temuan timnya bisa ditempatkan di Bandara, Stasiun Kereta Api dan tempat ramai lainnya.
(JP)