Tuesday, 26 November 2024
HomeBeritaKomisi IV DPRD Bogor Nilai Penanganan COVID-19 Belum Maksimal

Komisi IV DPRD Bogor Nilai Penanganan COVID-19 Belum Maksimal

Bogordaily.net Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Muad Khalim menilai penanganan COVID-19 di Bumi Tegar Beriman masih jauh dari maksimal. Menurutnya, keterbatasan tenaga medis, ketersediaan ruang perawatan menjadi masalah serius yang perlu dicarikan solusi segera supaya penanganan Covid-19 maksimal.

Selain itu, Pemerintah juga kurang memperhatikan kebutuhan dasar warga terpapar yang harus isolasi mandiri di rumah.

“Sering kali Saya datang ke masyarakat, memantau di desa-desa. Kendala saat ini juga dikeluhkan oleh banyak kepala desa karena tidak tersedianya bahan makanan untuk warga yang isolasi mandiri,” kata Muad, Rabu 10 Februari 2021.

Warga yang isolasi mandiri, lanjutnya, perlu makanan dan kebutuhan sehari-hari. Hal ini perlu diperhatikan karena warga yang isolasi mandiri terutama yang bekerja di sektor informal kehilangan sumber pendapatan. “Hal ini harus diperhatikan lebih serius,” tegasnya.

Sementara itu, kebijakan Bupati Bogor membentuk Pos Komando Satgas COVID-19 di tingkat desa, Muad akan mendukung kebijakan tersebut.

“Saya mendukung penuh upaya bupati untuk membentuk satgas COVID-19 sampai ke tingkat RT/RW,” paparnya.

Saran dari Komisi IV sesegera mungkin penanganan covid-19 dilakukan dengan aturan yang lebih ketat dan tegas karena masih adanya warga yg menggelar hajatan walaupun tidak dapat ijin dari pihak terkait,” tegasnya.

Politisi PDI Perjuangan tersebut, juga mengimbau masyarakat untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam menangani pandemi COVID-19 di Kabupaten Bogor.

Seperi diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, mulai membentuk pos komando protokol kesehatan untuk meningkatkan peran satgas COVID-19 di level mikro.

Pengetatan level prokes di level mikro dilakukan dengan meningkatkan peran satgas COVID-19 di tingkat Kecamatan dan Desa.

Satgas Kecamatan dan Desa nantinya akan diminta menghidupkan satgas di tingkat RT dan RW. Ade Yasin mengakui, satgas di level tersebut masih sangat kurang peranannya.

“Sekarang ini yang bergerak itu kan cenderung Satgas di kabupaten, saya ingin sekarang kita maksimalkan Satgas di kecamatan dan desa untuk diaktifkan kembali Satgas-satgas tingkat RT dan RW,” kata Ade Yasin. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here