Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor berencana akan memberlakukan uji coba Sekolah Tatap Muka atau pembelajaran secara langsung untuk 157 SD dan SMP.
Hal itu diungkapkan Wakil Bupati (Wabup) Bogor Iwan Setiawan saat menghadiri serah terima bantuan paket percepatan pendidikan dari PGN, di SMPN 1 Cisarua, Kemarin (Kamis, 11/3/2021).
Namun, pihaknya perlu membentuk Tim Protokol Kesehatan Sekolah.
“Kami akan bentuk Tim Prokes Sekolahnya dulu, yang bertugas untuk menetapkan sekolah mana yang sudah siap Prokesnya, itu yang bisa melakukan pembelajaran secara langsung,” kata Wabup.
Wabup menjelaskan, pelaksanaan uji coba sekolah tatap muka, Pemkab perlu kehati-hatian dalam pemberlakuan Sekolah Tatap Muka di ditengah pandemi Covid-19. Proses seleksi ditempuh untuk menilai kelayakan sekolah dalam memberlakukan Sekolah Tatap Muka.
“Seleksi dilakukan supaya ada parameternya. Tidak bisa sembarangan. Terlebih sekolah yang berada di daerah perkotaan yang dampak pandeminya cukup tinggi, sehingga kita akan uji coba Prokesnya, bisa atau tidak mereka meminimalisir penyebaran Covid-19,” tuturnya.
Lanjut lanjut Wabup menjelaskan, evaluasi sangat penting untuk dilakukan setelah adanya kegiatan Sekolah Tatap Muka. Apakah dengan kegiatan tersebut tidak akan menimbulkan dampak negatif salah satunya penyebaran Covid-19 di kluster sekolah.
“Kami berikan percobaan dulu, jika tidak ada dampak negatif, maka baru bisa diterapkan Sekolah Tatap Muka di seluruh Kabupaten Bogor. Selain itu, untuk para siswa kami usahakan rapid tes Antigen, supaya kegiatan pembelajaran langsung ini tidak ada dampak lain. Untuk gurunya kami koordinasikan dengan Dinkes agar dilakukan vaksinasi,” ujarnya.
Pada kesempatan itu Wabup mengungkapkan, untuk sekolah yang masih menerapkan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), pihaknya mengoptimalkan bantuan Paket Percepatan Pendidikan dari PGN. Paket berupa tablet dan aplikasi smart learning offline-online.
“Kami akan simulasikan dulu bersama Disdik dan para kepala dinas termasuk TAPD, agar paket percepatan pendidikan ini bisa digunakan di sekolah yang ada di Kabupaten Bogor, sehingga PJJ bisa berjalan dengan baik,” tuturnya.
