Bogordaily.net – Hari pertama berlangsungnya uji coba Pembelajaran Tatap Muka di sejumlah sekolah Kabapuaten Bogor berlakukan pembatasan jumlah siswa di kelas. Salah satunya SD di Ciampea.
SD Negeri Tegalwaru 02 Kecamatan Ciampea misalnya, hari ini pihak sekolah sudah melangsungkan pembelajaran tatap muka.
SD di Ciampea ini memberlakukan pembelajaran tatap muka ini hanya berlangsung selama 2 jam saja, yaitu dari pukul 08.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi WIB.
Guru kelas 5 SD Negeri Tegalwaru 02, Neneg Sunengsih mengatakan bahwa pihak sekolah sudah mempersiapkan segala hal dalam uji coba pembelajaran tatap muka ini, termasuk pembatasa jumlah siswa.
“Banyak ya yang kami siapkan, melakukan pembenahan di semua kelas, penyemprotan, maksimal setiap kelas siswa 20, tapi untuk hari ini setiap kelas masih ada yang kurang dari 20 siswa,”. Ucap Neneng saat ditemui di SD Negeri Tegalwaru 02, Senin15 Maret 2021.
Dikatakan Neneng, cara masuk siswa ke sekolah pun bergantian. Siswa yang hari ini tidak melakukan tatap muka tetap belajar secara online di rumah.
Sekolah yang terletak di Jalan Bayangkara Desa Tegal Waru Kecamatan Ciampea itu juga menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Guru dan murid diwajibkan menggunakan masker. Selain itu, siswa yang hendak masuk diwajibkan mencuci tangan dan diukur suhu tubuhnya.
Murid yang hendak bersalaman hanya boleh memberi salam dengan jarak 1 meter sebelum mereka masuk kelas untuk mengikuti kegiatan pembelajaran.
Orang tua murid pun hanya boleh mengntarkan anaknya sampai depan gerbang sekolah saja.
Neneng Sunengsih megatakan bahwa dihari pertama uji coba pembelajaran tatap muka ini disambut antusias oleh orangtua dan para muridnya.
Mengingat hampir 1 tahun para murid harus belajar di rumah diarenakan pandemi Covid-19.
“Sangat antusias sekali, karena sudah menginginkan dari dulu ya mereka. Di hari jumat lalu saja sudah banyak yang bertanya kapan pembelajaran tatap muka akan dilangsungkan,”. Ucap Neneng Sunengsih.
Guru kelas 5 SD Negeri Tegalwaru 02 ini juga mengutarakan harapannya saat ini untuk pandemi Covid-19.
“Harapannya sih ingin segera Allah mengangkat Covid-19 ini, kita ingin bebas merdeka belajar ya. Kasihan anak-anak, apalagi orangtua murid mereka sudah tidak sanggup mendidik anaknya,”. Kata Neneng Sunengsih di kantornya, Senin 15 Maret 2021.***