Sunday, 24 November 2024
HomeBeritaNgebut, Pengemudi Lansia Tabrak Trotoar Kemah Hingga 3 Orang Tewas dan 6...

Ngebut, Pengemudi Lansia Tabrak Trotoar Kemah Hingga 3 Orang Tewas dan 6 Orang Luka

Bogordaily.net – Seorang pengemudi lanjut usia (Lansia) tabrak trotoar perkemahan tunawisma di pusat kota San Diego mengakibatkan tiga orang tewas serta enak orang luka pada Senin 16 Maret 2021.

Pelaku penabrakan, Craig Voss berusia 71 tahun yang saat itu sedang melewati terowongan di bawah kampus community college dengan mobil station wagon volvo.

Dikutip dari AP, Kepala Polisi San Diego, David Nisleit mengatakan Voss Lansia Tabrak Trotoar, ditangkap di tempat kejadian dan mendapatkan tiga dakwaan pembunuhan menggunakan kendaraan serta lima dakwaan menyebabkan cedera tubuh yang parah dan DUI kejahatan.

Voss pun melakukan uji kesadaran lapangan oleh seorang ahli untuk mengetahui apakah ia berada di bawah pengaruh alkohol atau zat lain.

Kecelakaan maut ini menyoroti risiko terkait populasi tunawisma di California yang tinggal di tenta atau terpal yang berjejer di trotoar pusat kota.

Dimana di sana dekat dengan lereng yang laju kendaraannya kencang.

Tiga orang tewas di tempat kejadian, lima dari enam korban lainnya yang terluka dibawa ke rumah sakit.

Dua orang berada dalam kondisi kritis. Kepala Pemadam Kebakaran San Diego Colin Stowell mengatakan keduanya terjaga, dan merasa waspada serta dapat menjawab pertanyaan.

Menurut Walikota Todd Gloria Para tunawisma yang tinggal di trotoar karena merasa tidak punya tempat lain untuk pergi.

Walikota Gloria pun mengatakan perkemahan itu sudah ada di sana untuk beberapa waktu.

Lebih banyak orang pada hari Senin yang meungki pergi ke terowongan di bawah kampus San Diego City College karena jembatan semen menyediakan perlindungan saat hujan.

Pada pagi di hari kerja, area itu biasa ramai oleh siswa yang lewat untuk beragkat ke kampus, namun karena pandemi virus covid-19 kelas diadakan secara online.

Gloria mengatakan bahwa kota nya perlu melakukan tindakan untuk mengatasi masalah tunawisma yang tinggal di trotoar tersebut.

Dimulai dengan menawarkan perlindungan pada Senin 15 Maret 2021 kepada para tunawisma lainnya yang berada di terowongan agar menghindari dari kecelakaan.

Beberapa tuna wisma dikabarkan menerimanya, lalu pemerintah kota juga mengirimkan ahli kesehatan mental untuk membantu.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here