Bogordaily.net – Sebanyak 363, knalpot bising dihancurkan Kepolisian Resor (Polres) Bogor Kota, karena bisa menjadi cikal bakal tawuran.
“Knlapot bising itu memancing pengendara untuk menggas (tambah kecepatan) otomatis kendaraan akan semakin kencang, ini tentunya berbahaya bagi pengendara, namun berbahaya bagi semua orang,” ujar Kapolresta Bogor Kota Kombes Pol. Susatyo Purnomo Condro, dalam kepada wartawan di Mapolres Bogor Kota, Kedung Halang, Selasa, 16 Maret 2021.
AKBP Susatyo menambahkan, efek bising knalpot itu dianggap bisa memacu agresifitas membuat antar kelompok bersaing atau pun menimbulkan kebencian.
“Sehingga ini yang kami redam, dari hulunya kami akan menghimbau bengkel-bengkel knalpot bising untuk tidak menjual, memasangkan dan sebagainya,” jelasnya.
Kemudian dari hilirnya, kata dia, nanti akan dilakukan penindakan-penindakan secara konsisten.
“Setiap hari kami akan menurunkan tim untuk memonitor kendaraan roda dua yang bising,” ucapnya.
Dikatakannya pula, kalau terjadi kecelakaan kendaraan bermotor pakai knalpot bising, nanti akan dicek apakah knalpot tersebut di pasang di bengkel tertentu.
“Tentunya kami akan mengkaji berbagai sanksi-sanksi yang kami akan berikan bersama Dinas terkait di Pemkot Bogor,” tegasnya.
Di tempat yang sama Kasat Lantas Polres Bogor Kota, Kompol Andriyanto menyampaikan berdasarkan undang-undang nomer 22 tahun 2009, yang termasuk kriteria pelanggaran selain knalpot bising yang pertama dari kelengkapan-kelengkapan kendaraan.
“seperti mengenai kelengkapan kendaraan spion, lampu isyarat dan knalpot bising,” ujar Kasat Lantas Polres Bogor Kota, Andriyanto.
Andriyanto menambahkan pelanggaran knalpot bising bukan berdasarkan hanya kasat mata tapi berdasarkan kepada alat yang sudah di tentukan, yaitu alat pengukur Desibel knalpot.
“Knalpot standar dalam kondisi stabil level kebisingannya hanya 79-83 desibel (dB).”***