Bogordaily.net – Menjelang bulan Ramadhan tahun 2021, Wadah Amanah Ummat mengadakan berbagi kebahagiaan dengan Cucurak Bareng Anak Yatim Piatu di Saung Sadulur JM, Kelurahan Sindangrasa, Kecamatan Bogor Timur pada Minggu 28 Maret 2021.
Cucurak tersebut difasilitasi oleh Wakil Ketua DPRD Kota Bogor I Jenal Mutaqin (JM), serta sejumlah mahasiswa PMII dan Managing Partner Kantor Hukum Sembilan Bintang Rd. Anggi Triana Ismail.
Pada kesempatan itu, Jenal mengapresiasi dan menyambut hangat kedatangan Wadah Amanah Ummat dibawah binaan Ibu Dede Rohani, selaku pendiri yang sudah merangkul para anak yatim piatu.
“Kegiatan hari ini lebih kepada menyambut bulan suci Ramadhan dengan cucurak rutin tahunan,” ucap JM sapaan akrabnya.
Menurutnya, ada rasa bangga terhadap pengelola wadah yatim piatu yang ada di Kelurahan Sindangrasa Kota Bogor, karena telah berjuang dan berdikari murni swadaya masyarakat.
Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, selama ini belum pernah ada bantuan hibah maupun bantuan sosial dari pemerintah, mereka tetap bertahan dan membuktikan bahwa semua bisa.
Hal itu terbukti hingga akhirnya berjalan sampai bertahun tahun tanpa pengelolaan dan manajemen proporsional, artinya murni pribadi yang menjadikan rumah singgah bagi anak anak yatim piatu.
“Saya harus lebih fokus untuk mengembangkan apa yang telah dijalankan oleh Ibu Dede ini, mulai dari kepengurusan sampai legalitas payung hukum Wadah Amanah Ummat, sehingga kedepan tidak hanya donatur yang suka rela melainkan pemerintah harus turut andil membantu,” ujarnya.
Bantuan pemerintah ini, sambung Jenal, bisa seperti membangun fasilitas dirumah Ibu Dede, memberikan perlengkapan atau sarana prasarana pendidikan sampai biaya kebutuhan lainnya.
“Saya sebagai wakil rakyat Insyaallah, akan fokus mendampingi beliau untuk menempuh pembuatan legalitas badan hukum Wadah Amanah Ummat, agar kedepan lebih luas cangkupannya,” ungkapnya.
Sementara itu, Ibu Dede selaku pendiri Wadah Amanah Ummat menambahkan, hari ini cucurak agenda tahunan tidak semua anak yatim piatu ikut, karena sedang pandemi juga jadi sedikit dibatasi hanya sekitar kurang lebih 50 orang dari total 215 orang yatim piatu yang menjadi binaannya.
“Para anak yatim piatu ini tidak hanya yang berdomisili di Kelurahan Sindangrasa, ada juga dari wilayah lain seperti Kecamatan Bogor Selatan, Tengah dan lainnya,” imbuhnya.
Ibu Dede mengaku, awalnya membentuk Wadah Amanah Ummat lantaran situasi kondisi sedang krisis moneter, bahkan banyak anak yatim piatu yang terlantar mulai dari makan sampai pendidikan.
Dari dasar itulah yang menggugah dirinya untuk merangkul dan membina anak yatim piatu mulai dari kebutuhan sehari hari sampai menyalurkan pendidikan.
“Kalau ada rezeki dari donatur atau siapapun itu, saya berikan kepada anak yatim piatu, yang putus sekolah disekolahkan kembali. Saya merintis ini sudah 23 tahun,” terangnya.
Terkait dengan bantuan dari pemerintah, Ibu Dede mengaku sampai sekarang belum pernah mendapatkan bantuan apapun, untuk memenuhi kebutuhan anak yatim piatu, hanya mengandalkan donatur atau swadaya keliling meminta donasi sehingga bisa terus berjalan sampai saat ini.
“Anak yatim yang dibina oleh saya ini yang benar benar membutuhkan bantuan, jika ada yang memang ekonominya masih mampu tidak dibantu, karena saya konsen ke anak anak yang kurang mampu dan butuh uluran tangan kita semua,” pungkasnya.
Sementara itu R. Anggi Triana Ismail selaku tim Kantor Hukum Sembilan Bintang & Partners, mengungkapkan tentang Wadah Amanah Ummat (WAU) dan para pengurusnya betul-betul sangat membantu anak-anak yatim piatu di Kota Bogor.
“Selain swasembada, mandiri & be your self, WAU juga telah menyadarkan kami & mengajak orang-orang disekitar tuk terus menyiarkan fastabiqul khairat atau berlomba-lomba lah didalam kebaikan,” kata Anggi Triana.
Menurutnya, hal itu menegur orang yang malas bersedekah & berbagi kebahagiaan, tuk lekas melirik sebuah hakikat hidup yang sesungguhnya.
“Pengabdian bunda Dede bukanlah waktu yang singkat, perlu pengorbanan dan perjuangan yang belum tentu orang-orang diluar sana memiliki nya. Saya sudah mulai berkecimpung dan membantu WAU sejak masih kuliah semester 4 di Fakultas Hukum Universitas Pakuan Bogor,” ungkapnya.
Anggi menambahkan, ssepak terjang bunda Dede ditengah umurnya yang telah mencapai setengah abad itu, tak pernah urung untuk mundur satu langkah, untuk anak-anak yatim piatu.
“Saya salut dan insya allah saya abdikan tubuh ini untuk wadah amanah ummat dan segenap pengurus yayasan WAU tanpa seperakpun gaji yang hinggap didalam kantong celana para pengurus, bismillahirrahmanirrahim,” ujarnya. Cc