Saturday, 23 November 2024
HomeTravellingTaklukan Sirkut Losail, Maverick Vinales Bangkit Juarai MotoGP Qatar

Taklukan Sirkut Losail, Maverick Vinales Bangkit Juarai MotoGP Qatar

Bogordaily.net- Maverick Vinales kembali bangkit berhasil menaklukan Sirkuit Losail pada balapan MotoGP Qatar, Minggu, 28 Maret 2021.

Balapan yang berlangsung sengit menyajikan hasil yang tak terduga dan Vinales keluar sebagai juara.

Lewat Pecco Bagnaia dan Jack Miller, Ducati sempat diunggulkan dalam balapan ini, mengingat mereka berkuasa di sirkuit tersebut bersama Andrea Dovizioso pada 2018 dan 2019.

Nyatanya, meski punya tenaga mesin yang sangat masif, mereka harus susah payah melawan Yamaha dan Suzuki.

Ekspektasi tinggi juga dipikul para penggawa Suzuki, terutama Joan Mir yang merupakan juara dunia bertahan.

Usai start dari posisi yang tak menjanjikan, mereka pun diharapkan bisa memperbaiki situasi dalam balapan.

Ada begitu banyak momen mencengangkan yang sama sekali tak terduga terjadi dalam balapan ini.

Start Bagai Roket dari Ducati, Terutama Jorge Martin. Sesuai prediksi banyak pihak, holeshot device dan tenaga mesin yang sangat besar membuat para pembalap Ducati mampu menjalani start bagai roket.

Terutama para pengendara Desmosedici GP20. Bagnaia yang start dari pole langsung memimpin, disusul sang tandem, Jack Miller yang start dari posisi 5.

Johann Zarco bahkan naik ke posisi 3 usai start keenam. Yang paling mengherankan adalah Jorge Martin.

Debutan Pramac Racing ini start dari posisi 14, dan tahu-tahu melaju di posisi 4 saat masuk di tikungan pertama.

Suzuki Ulang Performa 2020: Loyo di Kualifikasi, Garang dalam Balapan
Memasuki musim 2021, Suzuki memang masih belum mampu mengatasi masalah pada lap tunggal, hingga Joan Mir dan Alex Rins kompak cemas soal kualifikasi mereka.

Benar saja, Rins dan Mir harus start dari posisi 9 dan 10, serta harus susah payah memperbaiki posisi.

Meski begitu, keduanya membuktikan bahwa Suzuki memang ‘Pabrikan Minggu’. Pada Lap 16, Rins dan Mir tahu-tahu sudah ada di posisi 4 dan 5, sengit memperebutkan podium dengan Johann Zarco, Pecco Bagnaia, dan Jack Miller.

Tak pelak lagi Yamaha merupakan pabrikan paling sukses di Losail. Sebelum 2021, mereka mengoleksi 18 podium yang delapan di antaranya merupakan kemenangan. Sayangnya, untuk pertama kali dalam sejarah, mereka gagal menyumbang wakil di podium pada musim 2020.

Sempat dicemaskan bakal digilas oleh Ducati yang juga mengancam di sirkuit ini berkat top speed tinggi dan trek lurusnya yang panjang, Yamaha terbukti mampu kompetitif lewat Maverick Vinales dan Fabio Quartararo, yang mampu memperebutkan posisi lima besar dan bahkan podium berkat corner speed YZR-M1 yang tinggi.

Pol Espargaro Jadi Rider Honda Terbaik, Sempat Ancam Sang Kakak
Start dari posisi 12 tentu bukan situasi ideal bagi Pol Espargaro dalam menjalani balapan perdananya dengan Repsol Honda.

Ia juga terjebak di posisi yang sama selama sembilan lap, sebelum akhirnya menyalip Miguel Oliveira dan Valentino Rossi sekaligus pada Lap 10.

Pada Lap 11, Polyccio pun menyalip Jorge Martin dan merebut posisi 9, dan sejak itu ia gaspol mengejar kelompok terdepan. Ia pun mengancam Aleix Espargaro (Aprilia Racing) dan akhirnya finis di posisi 8 dengan margin 0,056 detik saja dari sang kakak.

Ia juga sukses jadi pembalap Honda dengan posisi finis terbaik.

Tak dimungkiri Jack Miller memasuki musim 2021 sebagai unggulan, karena ia lah yang paling berpengalaman di atas Desmosedici dibanding lima rider Ducati lainnya, serta sukses jadi pembalap tercepat dalam uji coba pramusim di Qatar pada 6-12 Maret lalu.

Start kelima, Miller sempat merangsek ke posisi kedua berkat start yang sangat baik.

Namun, pembalap Australia ini lambat laun terjun ke posisi 9, harus susah payah melawan para pembalap Yamaha dan Suzuki, bahkan tersalip oleh Aleix dan Pol Espargaro yang masing-masing mengendarai Aprilia dan Honda, akibat ban lunaknya yang aus lebih cepat dari yang lain.

Ketika Jorge Martin memukai banyak orang dengan start yang apik, orang melupakan sang juara dunia Moto2 2020, Enea Bastianini, yang sempat terjun bebas ke posisi 18 usai start yang buruk dari posisi 13.

Bastianini pun sempat diabaikan, apalagi ia sekadar mengendarai Ducati Desmosedici GP19.

Namun, rider Italia ini membuat kejutan di tengah balapan, menyalip begitu banyak pembalap dan akhirnya mampu finis di posisi 10 besar, sementara Martin kerap membuat kesalahan hingga hanya finis di posisi 15.

Bastianini pun otomatis menjadi debutan dengan hasil terbaik dalam balapan ini.

Valentino Rossi tak memungkiri dirinya senang bisa start dari posisi keempat dalam balapan ini. Meski begitu, ia sadar betul hasil baik ini kemungkinan tak bisa ia ulang dalam balapan karena tak pernah nyaman dalam mencari ritme balap yang baik dalam sesi FP3 dan FP4.

Benar saja, pada lap pembuka, sembilan kali juara dunia ini melorot ke posisi 8.

Ia sempat saling salip dengan Alex Rins, namun tetap tak bisa mengendalikan performa ban lunaknya dengan baik. Lambat laun ia disalip banyak rider dan bahkan duduk di posisi 12.

Sialnya lagi, ia bersenggolan dengan Brad Binder pada Lap 12, hingga turun ke posisi 16. Rossi pun harus susah payah memperbaiki posisi, dan akhirnya finis di posisi 12.

Sejak uji coba pramusim di trek yang sama, Joan Mir tak menutupi rasa cemasnya karena Suzuki tampaknya masih lelet dalam lap tunggal, yang membuat performa kualifikasi mereka bakal buruk.

Rasa cemas sang juara dunia bertahan ini pun terbukti, usai hanya mampu start dari posisi 10.

Namun, seperti tahun lalu, Suzuki memang garang dalam balapan, dan Mir pun merangsek ke kelompok terdepan dan memperebutkan podium dengan duduk di posisi 2.

Sayang, mesin Ducati yang sangat bertenaga membuat Mir mengalami kemalangan. Tepat di trek lurus pada lap penutup, ia disalip oleh Johann Zarco dan Pecco Bagnaia sekaligus. Ia pun harus puas finis keempat.

Maverick Vinales memang memasuki musim 2021 dengan kepercayaan diri yang tinggi walau tak lagi jadi ‘Raja Uji Coba Pramusim’.

Sejak uji coba, rider Spanyol ini kerap membangga-banggakan ritme berkendaranya yang konsisten. Ia bahkan sama sekali tak cemas melihat Ducati mematahkan rekor top speed dan rekor lap di Losail.

Start ketiga, Vinales seperti biasa melorot ke posisi keenam di tikungan pertama, hingga ia dianggap sebagai underdog dalam balapan ini.

Nyatanya, secara perlahan ia merangsek ke depan usai menyalip Valentino Rossi, Fabio Quartararo, Aleix Espargaro, Joan Mir, Johann Zarco, Jack Miller, dan Pecco Bagnaia.

Yang paling mengagumkan dari aksi Vinales kali ini adalah ia mampu mengendalikan performa ban lunaknya sepanjang balapan, mencari slipstream di trek lurus di belakang para pembalap Ducati hingga mampu bertahan di depan.

Kemenangan ini pun jadi kemenangan perdana Vinales di Losail sejak 2017.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here