Bogordaily.net – Merayakan hari ulang tahun ke-6, Hotel Grand Savero Bogor berbagi kepedulian dengan Yayasan Tahfidz Disabilitas Netra Ashaba Kota Bogor.
Memiliki keterbatasan fisik, tidak membuat para penyandang disabilitas netra di Yayasan Tahfidz Netra Ashaba di Kampung Muara, Jalan Raya Tajur Bogor ini terbatas dalam melakukan kegiatan sehari-hari, termasuk kegiatan agama yang ditekuninya hingga saat ini.
Hal itu terbukti dengan sudah adanya 40 hafidz dan hafidzah di Yayasan Tahfidz Netra Ashaba, yang sudah didirikan sejak tahun 2013 ini.
Menurut Erni Juhana sebagai Ketua Yayasan, memang sejak awal, yayasan ini fokus untuk mengembangkan kemampuan penyandang tuna netra, untuk mampu menjadi hafidz quran.
Pengajianpun rutin dilakukan seminggu dua kali atau tiga kali, khusus difabel hafidz dan hafidzah.
Metode hafalan quran yang dilakukanpun sudah cukup mudah bagi mereka, yaitu dengan cara menggunakan Al Quran Braille dan lebih sering juga mendengarkan melalui gawai.
Selain melakukan kegiatan agama, para santri Yayasan Ashaba ini juga disibukkan dengan usaha panti pijat, yang mereka buka sebagai sarana untuk menambah penghasilan.
Namun ditengah pandemi saat ini, mereka mengaku penghasilan yang didapat dari memijat tidak sebanyak seperti dahulu.
Merekapun tak menyerah sampai disitu, usaha yang kini dilakukan para santri Yayasan Ashaba yaitu dengan berjualan kerupuk.
Marketing communication (Marcomm) Hotel Grand Savero Bogor Jovi mengatakan, tujuannya berbagi kebahagiaan mengundang Yayasan Ashaba dalam rangkaian acara HUT Grand Savero.
“Dengan mengundang mereka untuk mengadakan pengajian, buka puasa bersama dan dilanjutkan dengan pemberian santunan sebagai bentuk kepedulian kami terhadap para penyandang disabilitas netra. Apalagi di bulan suci ramadhan ini, kami berdoa agar kegiatan kami mendapatkan berkah yang melimpah untuk hotel kami dan orang-orang yang sudah membantu kegiatan ini,” ungkap Jovi selaku Marcomm Hotel Grand Savero Bogor.
Lanjut Jovi, sebelumnya Hotel Grand Savero Bogor pernah memberikan bantuan kepada Yayasan Ashaba.
“Tahun lalu kami telah memberikan bantuan kepada Yayasan Ashaba berupa renovasi ringan,bditempat kediaman Ibu Erni yang menjadi pusat berkumpulnya para santri dalam menuntut ilmu agama termasuk program tahfidz,” ungkapnya.
Renovasi ringan tersebut memiliki sasaran utama yaitu merapihkan tempat pijat, sehingga membuat tamu menjadi lebih nyaman, ruang pengajian, ruang tamu serta sedikit diarea dapur sehingga sirkulasi udara berjalan dengan baik.
Kata Jovi, selain beberapa peralatan rumah tangga yang diberikan, ada satu permintaan khusus dari Ibu Erni yaitu soundsystem lengkap dengan Flashdisk Murotal, sebagai salah satu metode penghafalan Quran yang mereka lakukan.
“Selain Yayasan Ashaba, kami juga berniat mengundang sekelompok anak muda street punk yang sudah hijrah dan biasa mencari nafkah dijalan, mereka membentuk komunitas bernama Street Hijrah, untuk berbuka puasa bersama dengan karyawan Hotel Grand Savero Bogor sekaligus memperkenalkan kepada masyarakat bahwa, ada salah satu komunitas yang membutuhkan perhatian dari pihak terkait,” ujar Jovi melanjutkan.
Jovi berharap dengan ini, Yayasan Ashaba dan Street Hijrah dapat dikenal oleh masyarakat luas, dan dibantu oleh pihak-pihak lainnya.
“Harapan kami dari adanya kegiatan ini bagi Yayasan Ashaba maupun Street Hijrah adalah, agar lebih banyak orang yang mengenal mereka sehingga lebih banyak yang dapat memberikan kepedulian, bantuan atau jalan keluar agar kegiatan mulia mereka dan rekan-rekannya dapat berjalan dengan baik dan Istiqomah,” tandasnya. Adv