Bogordaily.net – Menikah dalam Islam bukan hanya menyatukan jalinan cinta, tetapi lebih dari itu, bagaimana cara pernikahan menjadi barakah dalam islam.
Adanya pernikahan yang dilakukan oleh kedua wanita dan pria, menjadikan ibadahnya sempurna dari setengah agama islam.
Menikah menurut sebagian ulama menjadi ibadah terpanjang, dalam kehidupan umat muslim jika diawali dengan niat yang benar.
Oleh sebab itu sangat penting bagi kita untuk mempersiapkannya dengan baik, agar barakah.
Tentu kita tidak ingin ibadah terpanjang kita menjadi sia-sia, menjadi tidak berpahala karena niat yang keliru.
Niat adalah amalan hati (amaliyah qolbiyah), ia menjadi pondasi dalam melakukan amalan dan menjadi syarat diterimanya suatu amalan.
Niat bukanlah semata apa yang kita ucapkan, tapi juga menjadi alasan yang menggerakkan kita untuk melakukan suatu amalan.
Sebagai muslim, kita mengetahui bahwa setiap niat yang terbersit dalam hati harus dalam kerangka ibadah dan meraih keridhaan Allah, begitupun dengan menikah.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barang siapa yang mengawini seorang perempuan karena parasnya, maka Allah akan menambahkan kehinaan padanya (suaminya), barang siapa yang menikahi perempuan karena hartanya, maka Allah akan menambah kemiskinan padanya. Barangsiapa yang mengawini perempuan karena tahtanya, maka Allah akan menambah kerendahan padanya. Dan barangsiapa yang mengawini orang dengan maksud hendak menjaga pandangan mata, menjaga kemaluan, atau menyambung hubungan keluarga, maka Allah akan memberkahi ia pada istrinya dan memberkahi istri padanya.” (HR. Al-Thabrani)
Pelajaran yang bisa kita ambil dari hadits diatas bahwa, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengingatkan kita untuk berhati-hati dalam menentukan pilihan ketika niat untuk menikah.
Hal itu karena menjadi penyebab barakah atau tidaknya kehidupan pernikahan yang akan kita jalani.
Maka niat menikah harus bersandar pada ketaatan kita kepada Allah.***