Bogordaily.net – Menghentikan beberapa kebiasaan dapat menurunkan resiko terkena serangan jantung. kebiasaan sehari-hari yang terkesan biasa saja tapi sebenarnya dapat membuat perbedaan besar jika bisa dihindari.
Penyakit jantung telah menjadi pembunuh nomor satu di Amerika Serikat dan ini telah terjadi puluhan tahun. Dikutip dari laman Eat This, sebenarnya itu bisa dicegah dengan menghindari hal berikut ini;
Terkadang kita mengabaikan untuk mengecek tekanan darah. Tidak semua orang memiliki inisiatif untuk mengecek tekanan darah secara berkala.
Mengetahui informasi tekanan darah sangat penting. Hipertensi atau tekanan darah yang terlalu tinggi bisa melemahkan dinding pembuluh darah dan juga meningkatkan kemungkinan serangan jantung.
Pengabaian serupa juga kerap terjadi untuk kadar kolesterol. Banyak sekali yang t<span;>idak mengetahui kadar kolesterol dalam tubuhnya.
Seiring dengan bertambahnya usia, tubuh memproduksi lebih banyak kolesterol yang dapat menumpuk di arteri lantas membuat risiko penyakit jantung dan stroke melonjak.
Menurut Asosiasi Jantung Amerika (AHA), mengonsumsi makanan tinggi lemak jenuh meningkatkan kolesterol LDL dalam darah. Sebaiknya menghindarinya dan tidak menyantap jenis makanan seperti daging merah, ayam dengan kulit, mentega, dan keju dalam porsi berlebihan.
Kurangnya olahraga salah satu juga diantara penyebabnya. Singkirkan kemalasan bergerak untuk kondisi tubuh lebih baik.
Pedoman dari AHA, frekuensi olahraga ideal untuk kesehatan jantung adalah 150 menit latihan intensitas sedang selama sepekan atau 75 menit olahraga berat sepekan, ditambah latihan penguatan otot dua kali sepekan.
Berbegai iklan soda dan minuman kemasan yang sangat menarik membuat banyak orang tanpa ragu mengonsumsi minuman yang penuh dengan pemanis.
Terkadang lupa dengan fakta bahwa meminumnya dalam jumlah berlebihan buruk untuk jantung dan rentan menambah berat badan.
Tidak cuma minuman dengan banyak pemanis, makanan yang kaya gula juga perlu dihindari. Saran AHA adalah membatasi gula tambahan hanya sebanyak 150 kalori (sekitar sembilan sendok teh atau 36 gram) setiap hari.
Efek minum alkohol berlebihan tidak cuma di dalam kesadaran, tetapi mengimbas banyak hal. Dampak buruknya bisa memengaruhi liver dan usus.
Terlalu banyak minum alkohol pun meningkatkan tekanan darah dan trigliserida sehingga menaikkan risiko penyakit jantung.
Studi menunjukkan bahwa orang yang minum soda diet berisiko lebih tinggi mengalami sindrom metabolik. Kondisi itu membuat tubuh kesulitan memproses insulin, yang merupakan pendahulu diabetes tipe dua, salah satu faktor risiko terjadinya serangan jantung.
Sebagian besar orang lebih suka mendatangi dokter ketika sudah jatuh sakit atau memiliki gejala tertentu. Mereka malas datang ke dokter hanya untuk berkonsultasi.
Sebenarnya akan lebih efektif jika sejak awal berkonsultasi dengan dokter tentang riwayat kesehatan pribadi dan keluarga untuk mengetahui kesehatan jantung.
Tidur terlalu lama atau berlebihan sama bahayanya dengan kurang tidur. Tinjauan penelitian yang terbit di Journal of American Heart Association mengungkap, tidur lebih dari delapan jam sehari dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular.
Tidur nyenyak selama sembilan jam memberikan risiko dalam jumlah sedang, sementara tidur 11 jam dikaitkan dengan peningkatan hampir 44 persen risiko serangan jantung.
Belum lagi dengan adanya resiko demensia pada mereka yang punya kebiasaan terlelap terlalu lama atau berlebihan.***