Monday, 25 November 2024
HomeBeritaWarga Pondok Aren Menjadi Imam Masjid Uni Emirat Arab

Warga Pondok Aren Menjadi Imam Masjid Uni Emirat Arab

Bogordaily.net – Dengan perjuangan dan semangatnya yang tidak pernah padam, Riqi Safari akhirnya berhasil menjadi Imam Masjid Shalat Jumat di Uni Emirat Arab.

Menjadi imam masjid di Uni Emirat Arab (UEA) bukanlah hal mudah untuk diraih. Namun itu tidak menjadi halangan bagi Riqi Safari warga Jalan Pesantren, Kampung Ceger, RT 01/03, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tanggerang Selatan.

Untuk mencapai hal tersebut, Riqi telah memulainya sejak kecil. Sejak kelas dua SD Riqi mulai menghafal Alquran. Hingga kelas 5 SD Riqi pun sudah bisa menghafal 30 juz.

“Saya mulai menghafal Alquran itu Kelas 2 SD, di Karawang,” katanya seperti dikutip dari Okezone, Selasa (8 Juni 2021).

Sejak Taman Kanak-kanak (TK), Riqi telah menuntut pendidikan di Pondok Pesantren Tarbiyatul Wildan Nihayatul Amal. Di pondok ini, Riqi ditempa hingga menjadi penghafal Alquran.

“TK sampai SMP, saya di Karawang, di Tarbiatul Wildan Amal. Saya selesai menghafal Alquran, Kelas lima SD,” ucapnya.

Setelah lulus menjadi penghafal Alquran di Pondok Pesantren Tarbiatul Wildan Amal, Karawang. Riqi mendalami lagi ilmu agamanya di Pondok Pesantren Madrasatul Quran Tebu Ireng, Jombang.

“Pas SMA itu, saya hijrah ke Madrasatul Quran Tebu Ireng, Jombang, Madrasah Aliyah (MA). Setelah selesai SMA, saya baru ke Jakarta. Saya tinggal di Ciputat, saya sampai menikah. Hingga sekarang,” ujarnya.

Perjalanan hidup sebagai penghafal Alquran membuka jalan bagi Riqi untuk lebih memperdalam lagi ilmunya di UIN Syarif Hidayatullah.

Riqi tidak hanya semakin matang dalam ilmu agama. Tetapi juga ilmu pengetahuan lainnya. Di kampus ini juga, dia bertemu dengan perempuan yang kini menjadi istrinya.

Lulus S1, Riqi meneruskan pendidikan S2 dan lulus. Semuanya dijalani dengan suka cita dan mendapat beasiswa karena hafalan Alquran dan pengetahuan ilmu agama yang terus ditekuninya itu.

“S2 saya beasiswa dari pemerintah Jawa Barat. S1 juga seperti itu, dan banyak ikut lomba dari hafal Alquran. Saya pergi umrah juga dari hafalan Alquran. Ada banyak sekali manfaatnya,” ungkapnya.

Kehidupan rumah tangga sejak 2019, membuat Riqi mandiri. Dia lalu mengajar homeschooling di An Nashr Islamic School, Ciputat dan menumpang tinggal di rumah mertua, Jurangmangu Timur.

Saat pembukaan calon imam masjid di UEA, Riqi sudah mulai tertarik. Tetapi, saat seleksi pertama dibuka dirinya absen. Baru pada peluang yang kedua ikut mendaftarkan diri.

Melihat kemampuan Riqi, tidak sulit untuk mengikuti ujian seleksi. Dari sekira 200 orang calon imam yang mendaftar dari seluruh Indonesia, Riqi berhasil lolos dan terpilih sebagai imam.

Namanya tercatat dalam daftar 27 orang asal Indonesia yang akan berdakwah di UEA. Jika tidak ada permasalahan, bulan Juni 2021 ini Riqi akan berangkat ke UEA.

“Mudah-mudahan saya bisa ikut melihat lahiran. Tetapi kalaupun harus pergi, keluarga dan istri sudah rela, karena ini kesempatan emas, dan saya bisa lebih mengembangkan diri lagi,” sambungnya.

Selama tiga bulan pertama di UAE, akan menjadi masa-masa berat bagi Riqi. Pada periode pertamanya di Tanah Arab itu, Riqi akan berkeliling masjid di UAE.

Tidak hanya soal beradaptasi dengan dunia Arab. Menurut Riqi yang paling berat yakni harus menahan rindu bercengkrama dengan anak pertamanya yang nanti baru lahir. Tetapi, cobaan itu berlangsung tiga bulan saja.

“Untuk tiga bulan pertama kita keliling masjid di sana, jadi untuk penempatan belum pasti. Tapi selama 3 bulan awal itu kita pindah-pindah masjid,” jelasnya.

Selanjutnya, Riqi akan membawa istri dan anak mereka tinggal bersama di UAE selama dua tahun. Rumah tinggal serta Asuransi pendidikan dan kesehatan sekeluarga, dijamin oleh pihak UAE.

“Ya, jadi kontraknya itu dua tahun. Mulai dari keberangkatan bulan Juni ini. Tugasnya nanti jadi imam masjid shalat wajib, shalat Jumat, dan khatib,” ujarnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here