Bogordaily.net – Warga di sekitar Jalan Dr. Sumeru, Kelurahan Kebon Kelapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, merasa heran, karena pihaknya tidak pernah dilibatkan dalam rencana relokasi 195 Pedagang Kaki Lima di wilayahnya.
Sekretaris RW04, Ahmad Teguh menuturkan sejak awal tidak ada sosialisasi rencana relokasi pasar yang menampung 195 pedagang tersebut.
“Kami menyangakan pemerintah daerah serta pengelola pasar tidak melibatkan warga setempat,” kata Ahmar Teguh, Kamis 10 Juni 2021.
Rencananya Pemkot Bogor akan memindahkan lapak pedagang kaki lima atau PKL liar di kawasan Jalan Raya Merdeka, Kebon Kelapa, Bogor Tengah. Lokasinya berada di sepanjang Jalan dr. Sumeru yang berada di wilayah RW04, Kelurahan Kebon Kepala.
“Dari informasi yang kami terima, bahwa tidak semua pedagang tertampung disana,” ujar Sekretaris RW04, Ahmad Teguh.
Hingga akan diresmikan pada 15 Juni 2021, pihak Pemkot Bogor tidak ada pembicaraan yang melibatkan warga. Sehingga ada simbiosis antara kehadiran pasar dengan warga setempat.
“Kalau pengurus RT RW tidak dilibatkan, buat apa ada pengurus. Mending di bubarkan saja,” katanya.
Teguh menambahkan, nantinya masyarakat Kebon Kepala khususnya warga RW04, akan merasakan langsung dampak buruk dari kehadiran pasar tersebut.
“Kami tidak mau kalau wilayah Kebon Kepala carut marut atau berantakan. Kami tidak mau wilayah Kebon Kelapa jadi kumuh,” katanya.
Sebelum hal itu terjadi, maka dirinya bersama pengurus yang lain dan warga sepakat akan ikut berkontribusi supaya wilayahnya dapat terjaga kerapihan, kebersihan dan keamanan.
“Kami akan membuat aturan di sepanjang Jalan Dr. Sumeru. Seperti banyak warga Kebon Kepala yang berdagang pada pukul jam 06:00 WIB harus sudah selesai,” ucapnya.
Teguh mengatakan, masyarakat Kebon Kepala berpengalaman seperti Terminal Merdeka. Di terminal merdeka banyak pedagang sayur dan warga RW04 tidak pernah tau atau dilibatkan disana. Bahkan parkiran pun dipasang portal.
“Jadi dimana pemberdayaan untuk masyarakat yang berada di Kebon Kepala. Keberadaan pasar merdeka tidak tidak memberikan kontribusi positif kepada warga,” terangnya.
Bertolak dari pengalaman itu, kata Teguh, pasar yang rencananya relokasi di Dr. Sumeru dirinya ingin masyarakat Kebon Kepala khususnya warga RW04 bisa dilibatkan.
“Untuk relokasi pasar ini, dari hasil rapat bersama pengurus dan warga Kebon Kepala, kami tidak mau menjadi penonton (kecewa),” tegasnya.
Akan tetapi efek dari pasar para pedagang akan meluber ke jalan, nantinya akan berantakan. Dirinya tidak mau kondisi lingkungan di wilayah Kebon Kepala rusak.
“Adanya pasar, kami ingin di libatkan kebersihan, ketertiban dan keamanan. Supaya pedagang berjualan jangan sampai adanya pergesekan dan jual beli tempat. Karena di sepanjang Jalan itu milik umum,” pungkasnya.***