Bogordaily.net – Maudy Ayunda merupakan salah satu publik figur yang dikenal masyarakat sebagai aktris maupun penyanyi. Kini, namanya semakin menarik atensi publik lantaran baru saja menyelesaikan kuliahnya di Stanford University, California, Amerika Serikat.
Tidak sedikit dari penggemar Maudy Ayunda yang menjadikan sosoknya sebagai sosok yang inspiratif. Bagaimana tidak? Sebelum melanjutkan studi S2 di Stanford University, Maudy juga menuntut ilmu di Oxford University dengan mengambil jurusan Politics, Philosophy, dan Economics.
Nah, Ladies, kini Maudy Ayunda sudah kembali ke Indonesia dengan membawa gelarnya yakni Master of Business Administration (MBA) dan Master of Arts (MA). Tidak hanya gelar yang ia bawa, Maudy juga mengaku bahwa selama menempuh pendidikan di Stanford, ia mendapatkan banyak pengalaman hidup.
Melalui video unggahan di channel YouTubenya, Maudy membagikan pengalamannya tersebut. Maudy juga mengaku karena pengalaman hidupnya tersebut, ia menemukan pengalaman baru yang bisa membantunya untuk terus berkembang.
Ladies, penasaran apa saja pengalaman hidup yang Maudy Ayunda dapatkan selama berkuliah di Stanford? Berikut telah merangkum informasinya untuk kamu!
Selama 2 tahun menempuh pendidikan di Stanford University, Maudy Ayunda mengaku harus bisa beradaptasi dengan gaya belajar yang baru, yakni secara daring. Pasalnya saat itu bertepatan dengan dengan masa pandemi akibat penyebaran virus Covid-19.
Menurut Maudy, ia sempat mengalami kesulitan karena tidak biasa belajar dengan metode online. Namun, perlahan ia mulai bisa beradaptasi dengan situasi tersebut.
Maudy perlu mengakui bahwa berkat berkuliah di Stanford, ia bisa lebih mendekati diri dengan alam. Ia bahkan mengaku lebih menghargai alam bebas dengan terus melakukan aktivitas di luar ruangan, seperti seperti hiking, berolahraga, dan lain-lain.
“Jadi, salah satu yang aku banget karena banyaknya tempat outdoor di mana aku bisa lari, jalan, being in nature, and it’s kind my way spending quality time with myself. Dan salah satu goal aku adalah aktif di masa pandemi, jadi aku setiap hari berusaha paling gak 10 ribu steps gitu,” jelas Maudy dalam videonya tersebut.
Bertemu dengan teman yang memiliki latar belakang hidup berbeda-beda membuat Maudy bisa untuk mengembangkan komunikasi dan saling bersosialisasi. Ia bahkan mengakui bahwa pengalaman atau cerita teman-temannya bisa menjadi pelajaran hidup yang berharga untuknya. Maka itu, Maudy menegaskan bahwa komunikasi merupakan hal yang utama di dalam suatu hubungan.
“Kita belajar tentang banyak hal, business skills, finance, accounting, jadi all the boring stuffs but we also learn about sesimpel communication. For the first time in my life, i think i’m so much more comfortable with giving and receiving feedback. Sekarang, mengkritik dan dikritik merupakan hal yang normal bagi aku. Justru aku merasa orang-orang yang gak bisa menerima kritik itu rugi banget. Karena itu kesempatan untuk tumbuh dan memperbaiki sebuah hubungan,” lanjutnya.
Berada jauh di negeri orang membuat Maudy bisa belajar tentang arti hidup yang sebenarnya. Jika sebelumnya Maudy datang ke Stanford untuk mengubah dunia, kini yang ia rasakan adalah hidupnya berubah menjadi lebih sederhana. Maudy yakin dengan mengerti arti hidup sebenarnya, ia bisa menghargai hal sekecil apa pun itu.
“Anehnya, setelah 2 tahun ini, aku merasa telah menjadi orang yang lebih sederhana. 2 tahun yang lalu ketika aku datang ke Stanford, aku ingin mengubah dunia. Tetapi, aku malah mengubah diriku secara personal. Aku sadar, i just wanna be happy and i wanna keep being the reason of many smiles,” tutup Maudy Ayunda.***