Bogordaily.net – Indonesia berada di peringkat ke 55 pada perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 yang sudah ditutup. Walau tak mencapai target 40 besar yang dicanangkan pemerintah, capaian tim Indonesia tetap perlu diapresiasi.
Hal itu disampaikan Anggota Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Senin 9 Agustus 2021.
“Pencapaian kemarin memang belum maksimal. Target di Grand Design olahraga tahun ini adalah 40 besar, sedangkan kita masih di posisi 55. Akan tetapi, di tingkat ASEAN kita merupakan terbaik kedua. Pencapaian ini patut diapresiasi walau selanjutnya perlu ditingkatkan,” sambut Hetifah.
Cabang olahraga (cabor) badminton selalu difavoritkan mendulang emas. Pada Olimpiade Tokyo, badminton mendapat emas lewat nomor ganda putri.
Sementara cabor lainnya, menurut politisi Partai Golkar itu, masih harus meningkatkan performanya kembali. Cabor potensial lainnya adalah angkat besi, panjat tebing, dan panahan yang diproyeksikan mendulang medali emas pada Olimpiade 2024 nanti.
“Saya sepakat bahwa beberapa Cabor harus ditingkatkan performanya untuk jangka panjang. Bulutangkis, angkat besi, dan panjat tebing akan tetap ditargetkan mendapatkan emas pada olimpiade tahun 2024. Sedangkan panahan dan menembak ditargetkan emas olimpiade pada 2028. Masih ada waktu tujuh tahun untuk mencapai posisi tersebut. Saya harap Indonesia dapat mempersiapkan diri sebaik-baiknya,” seru legislator asal Kalimantan Utara ini.
Sementara itu, menjawab pertanyaan soal bagaimana desain olahraga prestasi dalam RUU Sistem Keolahragaan Nasional (SKN), yang sedang dibahas Komisi X DPR RI.
Hetifah menjawab, salah satu poin baru yang ditambahkan dalam RUU SKN adalah penguatan penyelenggaraan Sekolah Khusus Olahraga (SKO).
“Terdapat penguatan poin menumbuhkembangkan sentra pembinaan olahraga yang bersifat nasional dan daerah. Beberapa waktu lalu, Surat Presiden untuk membahas RUU Sistem Keolahragaan Nasional telah ditandatangani oleh Presiden. Dengan begitu, diharapkan Cabor olahraga prestasi dapat berjaya di kancah internasional,” pungkasnya.***