Bogordaily.net – Sebelum bertolak ke Jepang untuk pertandingan Olimpiade Tokyo 2020, pemain ganda putri Apriyani Rahayu melakukan berbagai persiapan untuk menunjang penampilannya. Tak hanya dari segi fisik dan teknik, Apriyani ternyata juga mempersiapkan hal lain yang penting baginya.
“Sebelumnya berangkat ke Olimpiade, saya pulang untuk ziarah ke kuburan mama, kirim doa buat mama. Habis dari situ saya keingat mama terus dan kangen. Akhirnya minta tolong orang buat benerin kalung pemberian almarhum mama. Dikasihnya udah lama dan waktu itu sempat putus,” kata Apriyani.
“Jadi saya pakai kalung mama itu buat obat kangen dan menguatkan saya kalau mama selalu di samping saya,” lanjut Apriyani.
Sosok mama menjadi salah satu orang yang dekat buat Apriyani. Sejak sang mama berpulang pada 2015 lalu, Apriyani mengaku masih merasa sangat kehilangan.
Kini Apriyani bisa berbangga. Pencapaiannya di Olimpiade sukses menorehkan sejarah tak hanya bagi dirinya, tapi juga bagi Indonesia.
Berpasangan dengan seniornya, Greysia Polii, mereka sukses merebut medali emas Olimpiade dengan mengalahkan pasangan terbaik China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
Emas dari Greysia/Apriyani menjadi satu-satunya medali tertinggi yang berhasil diraih Indonesia. Selain itu, Indonesia mendapatkan perunggu dari Anthony Sinisuka Ginting, serta dari cabang olahraga angkat besi, ada satu medali perak dan dua perunggu dari Eko Yuli Irawan, Windy Cantika Aisah serta Rahmat Erwin Abdullah.***