Tuesday, 30 April 2024
HomeBeritaWaduh! Film 'Selesai' Dianggap Melecehkan Perempuan

Waduh! Film ‘Selesai’ Dianggap Melecehkan Perempuan

Bogordaily.net – Kehadiran Film ‘Selesai' menyita perhatian publik. Bahkan dalam seminggu film yang dibintangi Gading Marten sudah tembus 100 ribu penonton.
Namun ada pendangan miring dari film yang disutradarai . Kehadiran film ini dianggap melecahkan kaum .

Mereka menyinggung telah membuat film tentang tanpa menggunakan sudut pandang . Ia kemudian disebut terlalu seksis.

Netizen yang melancarkan kritik itu menyebut film ‘Selesai' telah perempuan.

“Pertanyaan: “Kenapa suka membuat film tentang perempuan tapi nggak pernah melibatkan perempuan?”Jawaban: “Ya ini kan sesuai kebutuhan. Kalau kami perlu tahu tentang perempuan kami akan tanya perempuan,” tulis seorang warganet.

Menanggapi banyaknya kritik yang masuk, menanggapinya dengan santai. Ia menyebut film itu dibuat tanpa ada tujuan diberikan penilaian dari orang lain.

“Saya gak bikin film buat dinilai, bukan juga buat di apa ya, pengakuan dari si A, si B, si C, orang-orang tertentu, belum tentu juga mereka punya ilmunya, iya kan?” ungkap saat live di Instagram, beberapa waktu lalu.

“Itu tadi saya bilang, orang makan tempe lu kasih keju, gak bakal nyambung. Biarin aja,” lanjutnya.

Film yang tayang mulai 13 Agustus 2021 itu juga dikritik oleh netizen bernama Runi Arumndari. Ia menilai film yang dibintangi Ariel Tatum, Gading Marten dan Anya Geraldine tersebut seakan membenarkan adanya perselingkuhan di dalam rumah tangga.

“Oke aku akhirnya udah nonton Selesai dan mau bahas sedikit di sini,” kata Runi melalui akun Twitternya, 16 Agustus 2021.

“Aku marah bangettttt sama segala isi naskahnya, terutama karakterisasi dan penyelesaian konfliknya yg malas banget sehingga hanya bisa comot stereotip sana sini. Dimulai dari stereotip lelaki tukang selingkuh yang berakhir “menang”, katanya.

Ia juga menilai seakan ingin mengangkat banyak isu tapi justru membuatnya lebih runyam.

“Dan yg paling parah, orang dengan mental illness yg berakhir “disalahkan dan dibuang”. Terkesan ingin bicara banyak isu sensitif tapi kok gini?” beber Runi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here