Bogordaily.net – Rangkaian agenda tahunan Festival Merah Putih (FMP) Tahun 2021 yang dilaksanakan mengikuti protokol kesehatan (prokes), berlangsung sukses dan berperan mengendalikan Covid-19 dengan berbagai programnya.
FMP ke-6 ini resmi ditutup secara simbolis dengan ditandai penyerahan pataka dari Ketua Umum Panitia FMP 2021, Teuku Anwar kepada Wali Kota Bogor, Bima Arya di Mako Resimen II Pasukan Pelopor Korps Brimob, Jalan Komp. Brimob Polri Utama, Kelurahan Cibuluh, Kecamatan Bogor Utara, Minggu 29 Agustus 2021.
Dalam sambutannya, Bima Arya mengatakan, FMP 2021 sukses digelar di tengah berbagai macam ujian, cobaan dan tantangan.
Ia menilai, FMP menunjukan kepada semua bahwa daya juang dan kebersamaan adalah modal dasar yang sangat utama dalam menghadapi pandemi.
“DNA Kota Bogor yang gandrung akan keberagaman, cinta akan kebersamaan menjadi penentu bagi kita untuk memenangi ‘peperangan’ yang dihadapi,” kata Bima Arya secara lantang.
Dia mengakui selama dua bulan di masa-masa PPKM menjadi masa yang sangat berat, namun di masa itu juga kualitas kepemimpinan para panitia terlihat, di samping kuatnya kolaborasi semua unsur yang terlibat.
Inovasi yang dilakukan panitia FMP tidak hanya didunia maya tetapi juga di dunia nyata.
Vaksinasi dan donor plasma konvalesen yang dilaksanakan FMP, diyakini Bima Arya menjadi penentu bahwa Kota Bogor relatif sudah bisa mengendalikan pandemi Covid-19.
Menurutnya, jika indikator-indikator penentu menunjukan hal yang sudah lebih baik dan warga sudah bisa ‘bernafas’ serta bisa beraktivitas.
Bima Arya mengajak semua yang hadir untuk meyakini bahwa hal tersebut tidak terlepas dari ikhtiar dan perjuangan panitia FMP.
Bima Arya menyampaikan, setiap masa yang dilewati pasti ada ujian, setiap angkatan yang tercipta pasti ada tantangan, setiap generasi yang muncul pasti akan diuji.
Namun generasi angkatan saat ini menghadapi tantangan yang tidak terjadi sebelumnya, yakni pandemi.
Namun demikian kata wali kota, sejarah membuktikan dan catatan di Bogor menunjukkan bahwa di tahun 2021 walaupun diterjang oleh badai pandemi pada Juli lalui.
PPKM membatasi banyak sekali kegiatan, tetapi kreativitas, inovasi dan kolaborasi dari seluruh jajaran FMP tidak bisa dihalangi dan dibatasi.
FMP tahun 2021 menurut Bima Arya terasa istimewa, karena melibatkan generasi yang lebih muda yang dengan bangga mengenakan atribut merah putih, menyematkan burung garuda sambil meneriakkan slogan-slogan nasionalisme.
Sehingga nanti hal tersebut menjadi warisan yang memiliki arti mendalam dengan tumbuhnya generasi nasionalis di Kota Bogor yang gandrung akan NKRI dan Pancasila.
Pada kesempatan itu, Bima Arya mengajak semua untuk membayangkan seluruh kota-kota di Indonesia merayakan Festival Merah Putih satu bulan penuh.
“Satu bulan penuh kita bisa menikmati dan bangga menyaksikan seluruh kegiatan yang ada di Kota Bogor, di duplikasi, ditiru, dan menjadi inspirasi bagi kota-kota lain di Indonesia,” katanya.
Pada kesempatan sebelumnya, Danrem 061/Suryakancana, Brigjen TNI Achmad Fauzi mengungkapkan rasa bangga atas ikhtiar dan kerja keras semua yang telah menyukseskan FMP.
“Ini merupakan perpaduan berbagai elemen di Bogor, membangun rasa kebangsaan, nasionalisme, persatuan kesatuan dan toleransi,” jelasnya.
Danrem menyatakan, sinergitas tiga elemen di Kota Bogor melalui FMP yang berperan penting dalam tiga kegiatan utama, yaitu donor plasa konvalesen, serbuan vaksinasi Korem dan wawasan kebangsaan.
“Alhamdulillah kegiatan sukses dan lancar,” ujarnya.
Sebelum acara penutupan, terlebih dahulu ditampilkan atraksi dan konfigurasi Merah Putih oleh para anggota Paskibraka Kota Bogor dan personel Brimob. Kemudian acara diakhiri pembacaan doa lintas agama.
Usai acara penutupan Bima Arya bersama Danrem 061/Suryakencana dan semua yang terlibat menyaksikan pameran alutsista Resimen II Pasukan Pelopor Kedung Halang Kota Bogor.
Mulai dari senjata yang terdiri dari jenis-jenis senjata laras panjang di antaranya AK 101 buatan Rusia, STEYR A3 buatan Austria, SAGL buatan Bulgaria, SIG SAUER Mpx buatan Amerika Serikat.
Untuk Pistol terdiri dari SIG P226 buatan Jerman, HS-9 dari Kroasia, GLOCK 17 GEN 4 USA, CZ-75 Ceko, Taurus dari Brasil dan UZI buatan Israel.
Ada juga senjata pelontar gas air mata laras licin buatan pindad, flashball buatan Perancis, sobell dan infinity asal Korea. Dan tidak ketinggalan kendaraan taktis (rantis) yang dimiliki Brimob Resimen II Pasukan Pelopor Kedung Halang Kota Bogor.***