Bogordaily.net – Wali Kota Bogor Bima Arya meminta pelaku UMKM tetap memiliki semangat juang selama pandemi Covid-19
Hal itu diungkapkann saat Paguyuban Pebisnis Kreatif Mandiri UMKM Kota Bogor menggelar Gebyar UMKM, sebagai puncak acara Hari UMKM Nasional yang diperingati setiap 12 Agustus.
Serangkaian kegiatan mulai dari lomba foto produk, lomba kisah inspiratif dan talk show sudah digelar sebelumnya.
Di puncak peringatan ini Wali Kota Bogor, Bima Arya turut menyampaikan beberapa pesan secara virtual.
“Saya ucapkan selamat untuk semua pejuang UMKM yang sekarang ini banyak memiliki semangat juang yang tinggi di tengah berbagai macam keterbatasan dan cobaan,” ujar Bima Arya, Minggu 29 Agustus 2021.
Bima Arya mengatakan, berdasarkan data Kota Bogor selama Pandemi Covid-19, 60 persen warga Kota Bogor berkurang pendapatannya.
35 persen sempat kehilangan pekerjaannya, namun ada juga sekitar 5 persen warga yang pendapatannya naik ketika masa Pandemi.
“5 persen ini mereka yang bisa melihat peluang, ada yang usaha di bidang urban farming, produk UMKM, di bidang alat-alat kesehatan dan lainnya karena yang terpenting bagaimana kita bisa saling berbagi dan sama-sama menyemangati untuk melihat peluang,” katanya.
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kata dia, terus berusaha dan berikhtiar membuka lebih banyak kesempatan melalui dinas, seperti pelatihan, bantuan pemasaran dan baru-baru ini Pemkot Bogor meluncurkan program Bogor Hitz.
Bogor Hitz ini merupakan aplikasi bagi warga yang menekuni usaha kecil, terlebih dahulu di akurasi, diseleksi baru setelah masuk Bogor Hitz dilatih, dibantu, dikembangkan untuk dibukakan pasarnya.
“Hal paling penting dari UMKM itu daya juang untuk terus belajar, mengasah diri, tidak bergantung pada bantuan-bantuan yang lain, karena kalau bergantung pada bantuan tidak akan bisa berkembang,” tegasnya.
Wali Kota melanjutkan, ia banyak melihat UMKM yang semangat, berusaha mencari di internet, mencari kesempatan untuk memperbaiki produk, belajar dari yang lain hingga sukses.
Dan banyak bertemu dengan rekan UMKM yang bermodal di bawah Rp 10 juta tapi tumbuh besar, seperti Es Teh Indonesia yang sekarang sudah punya 300 outlet dan sedang membidik kemungkinan ekspor.
“Di Bogor banyak sekali produk UMKM yang sudah membanggakan, yang berasal dari produk-produk khas Bogor. Banyak yang bisa dikembangkan tidak saja kuliner, hari ini ada peluang besar di bidang kerajinan tangan, dekorasi rumah tangga ini permintaannya tinggi. Saling mendorong, memotivasi agar bisa naik kelas, yang kelasnya tinggi bisa membantu yang di bawah dan yang dibawah terus belajar dari yang sudah sukses,” imbuhnya.
Ketua Paguyuban Pebisnis Kreatif Mandiri UMKM Kota Bogor, Kushermayanti mengatakan, berdasarkan informasi dari Kementerian Koperasi dan UMKM.
UMKM telah berkontribusi pada produk domestik bruto (PDB) 61,07 persen atau Rp 8.573,9 Triliun lebih tinggi dari usaha besar Rp 5.464,7 Triliun atau bisa dibilang UMKM menjadi pilar perekonomian Indonesia.
“Namun Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 1,5 tahun, sektor UMKM menjadi sektor yang paling rentan terdampak, banyak UMKM yang terpuruk karena sulitnya perputaran uang akibat pembatasan-pembatasan aktivitas,” ujarnya.
Ia menuturkan, dengan semangat Hari UMKM Nasional 2021, UMKM harus tetap bangkit dan berdaya dengan mengubah mindset, yakni inovatif, kreatif dan sinergi untuk menyambut masa depan yang lebih baik.
“Paguyuban Pebisnis Kreatif Mandiri UMKM Kota Bogor sudah menggelar lomba foto produk, lomba kisah inspiratif, dan talk show bangun kepedulian untuk kebersamaan,” katanya.***