Bogordaily.net – Wali Kota Bogor, Bima Arya menghadiri deklarasi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) di Kampung Besek RW3, Kelurahan Bojongkerta, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Rabu 15 September 2021.
Besek merupakan akronim dari Bebersih Sarerea Pikeun Kasehatan (Bersih-bersih bersama untuk kesehatan). Di kampung ini juga merupakan lokasi binaan program terpadu Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat dan Sejahtera (P2WKSS).
Bima Arya mengingatkan, tujuan dan substansi dari gerakan ini adalah bukan sekedar menang perlombaan tapi meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat.
“Berapa lomba yang bekasnya hilang dan berapa lomba yang terus terasa hingga bertahun-tahun setelah lomba itu selesai. Yang hilang karena tidak terbangun perilaku. Yang terasa karena perilaku berubah. Saya tidak pernah bosan untuk mengingatkan. Lomba bukan hanya sekedar penghargaan, prestasi, reward. Tetapi perilaku yang kemudian terbangun,” kata Wali Kota Bogor, Bima Arya.
Bima Arya melanjutkan, memang tidak mudah mengubah perilaku masyarakat sehingga perlu dilakukan beberapa hal.
“Yang pertama adalah edukasi, tanpa ada edukasi tidak bisa. Bisa saja warga berubah dengan cepat kalau dipaksa. Tapi hilangnya cepat juga. Kalau waktu kita sekolah kan ada guru galak, kita memang nurut. Tapi kalau guru itu tidak ada, yasudah jadi biasa lagi. Itu dipaksa,” ujarnya.
“Tapi kalau dibangun konsensus, dibuat mengerti, lama nempelnya. Edukasi itu tidak bisa dilakukan dengan paksaan, hanya sesekali tidak bisa. Harus dengan sabar dan terbangun konsensus sehingga akhirnya warganya sadar dan paham tentang pola hidup bersih dan sehat,” tambahnya.
Kedua, kata Bima, adalah konsistensi karena tidak bisa diintervensi hanya sesekali. “Ini yang saya selalu bilang. Hebat kalau Camat, Lurah konsisten turun ke lapangan. Hebat kalau terus sama-sama dengan PKK, Dinas, Kader, semua kompak bersama-sama jalankan program ini,” imbuhnya.
Poin ketiga dan keempat adalah apresiasi serta kolaborasi. “Warga juga senang kalau diapresiasi, apalagi kalau ada hasilnya, apalagi kalau ada manfaatnya. Karena kalau dilakukan edukasi intens, masif, tapi kalau tidak ada apresiasi dan warga tidak merasakan manfaat, tidak akan bisa. Camat juga tidak bisa sendiri, harus dibantu semua. Dari situlah Insya Allah akan terbangun pola perilaku yang baru,” jelasnya.
Bima Arya berharap Kampung Besek Bojongkerta bisa seperti Kampung Cikeas Katulampa yang mampu menjadi juara pertama lomba P2WKSS kategori Kota tingkat Provinsi Jawa Barat.
“Tapi Cikeas pun sampai sekarang masih sering saya cerewetin. Pak Lurah, Camat semuanya, kita monitor terus, harus nyambung terus. Dan sudah terlihat pola perilakunya. Tidak bisa setahun atau dua tahun, memerlukan konsistensi,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Bogor Yane Ardian mengungkapkan, suatu negara dibangun dari kumpulan keluarga yang berkualitas, sehat dan memiliki ketahanan keluarga berdaya. Hal tersebut mampu menjadikan negara yang kuat serta mampu menghadapi ujian-ujian dari dalam dan luar, termasuk juara di masa pandemi ini.
“Untuk itulah diperlukan keluarga PKK yang tanggap dan tangguh bencana sehingga menjadikan keluarga dan masyarakat yang mampu menolong dirinya sendiri dan berperan aktif mewujudkan kesehatan dari aspek fisik manusia maupun lingkungannya,” ujar Yane.
Germas ini, lanjutnya, merupakan kolaborasi dan inovasi kegiatan yang perlu digaungkan, disebarkan mulai dari tingkat atas hingga anggota keluarga.
“TP PKK, para kader, dinas-dinas yang ada di Pemkot Bogor, kecamatan, kelurahan dan masyarakat bergerak bersama-sama mewujudkan Kota Bogor yang sehat lahir batin,” katanya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Sri Nowo Retno menyatakan, Germas ini satu upaya bersama melibatkan peran serta masyarakat dan semua elemen untuk mengubah perilaku dan menumbuhkan kesadaran, kemauan serta kemampuan untuk hidup sehat.
“Amanah ini ada dalam Peraturan Wali Kota Bogor dan akan terus kita implementasikan. Di dalam Germas bukan hanya enam fokus yang selama ini kita ketahui, mulai dari aktivitas fisik, bagaimana pola makan yang seimbang, cek kesehatan secara teratur, deteksi dini, tidak merokok, Asi eksklusif, kemudian kebersihan lingkungan,” terangnya.
Retno juga menyebut bahwa karena situasi sekarang masih Pandemi, tentu upaya protokol kesehatan dan vaksinasi perlu terus diingatkan.
“Pencegahan itu bisa pencegahan penyakit menular dan tidak menular. Kalau saat ini vaksinasi bisa mencegah kita dari Covid-19, tentu kita semua harus bergerak bersama karena kita saat ini sedang percepatan untuk vaksinasi,” katanya.
“Alhamdulillah Bojongkerta sudah 68 persen. Kita sudah ada vaksin beraneka macam yang bisa untuk 12 tahun ke atas. Kalau komorbid yang sebelumnya belum bisa divaksin, kita ada moderna, pfizer yang bisa digunakan untuk masyarakat yang punya komorbid. Lansia juga perlu kita percepat meskipun saat ini kita tertinggi di Jawa Barat dalam hal capaian vaksinasi Lansia, tapi mungkin masih ada Lansia yang sebelumnya khawatir punya komorbid, sekarang kita punya vaksin yang aman untuk Lansia,” pungkasnya.***