Thursday, 2 May 2024
HomeEkonomiMenKopUKM Tegaskan Kelembagaan Ekonomi Petani Perlu Dibenahi untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan

MenKopUKM Tegaskan Kelembagaan Ekonomi Petani Perlu Dibenahi untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan

Bogordaily.net – Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) mendorong konsolidasi petani-petani di , Jawa Barat agar masuk koperasi melalui konsep korporatisasi.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, korporatisasi dilakukan agar kesejahteraan petani meningkat.

“Kami melihat memiliki potensi di sektor pangan misalnya padi/beras. Kami ingin dorong konsolidasi petani padi untuk masuk koperasi dengan konsep korporatisasi petani agar produknya efisien dan ekonomis sehingga  kesejahteraan petani meningkat,” kata MenKopUKM dalam Forum Diskusi Bersama Koperasi dan Asosiasi di Kabupaten , Jawa Barat, Sabtu 18 September 2021.

MenKopUKM menegaskan, pembangunan petani sangat penting agar ketahanan pangan lebih terjamin.

Menurut Teten, sektor pangan saat ini memiliki banyak permintaan baik di pasar lokal maupun di pasar global. Untuk itu, usaha mikro kecil dan menengah () harus dapat memanfaatkan keunggulan pangan domestik.

“Sampai saat ini, masih banyak produk-produk pangan yang kita impor, seperti jagung, kedelai, bawang putih, gula, susu dan daging sapi. Komoditi dengan permintaan banyak dunia di antaranya buah dan rempah. Kita harus sudah mulai membidik masuk di sektor-sektor yang memiliki keunggulan domestik. Dunia sudah melihat apa yang menjadi keunggulan domestik negaranya masing-masing,” katanya.

Teten optimistis Indonesia mampu mewujudkan katahanan pangan melalui pembenahan kelembagaan termasuk akses pembiayaannya. Menurutnya, saat ini porsi kredit UMKM di Indonesia baru 19,8 persen atau masih jauh tertinggal dibandingkan negara Singapura 39 persen, Malaysia dan Thailand 50 persen, serta Korsel 81 persen.

Presiden Joko Widodo, kata Teten, minta agar secara bertahap sampai 2025 kredit UMKM naik menjadi 30 persen dan pagu Kredit Usaha Rakyat (KUR) bisa sampai Rp20 miliar.

“Kelembagaan UMKM mesti kita benahi. Kalo nggak diberesi, nggak akan sampai porsi kredit UMKM mencapai 30 persen,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Bupati TB Mulyana Syahrudin mengatakan, program pemulihan ekonomi nasional (PEN) melalui Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) di Kabupaten telah membantu 115 ribu pelaku usaha mikro pada tahun 2020 dan 91 ribu pelaku usaha mikro pada 2021.

“Pemkab meningkatkan SDM melalui digitalisasi dan tengah menyiapkan pendamping UMKM pada 2022,”  tegasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here