Bogordaily.net – Manko Polhukam Mahfud Md membantah tuduhan kalau usulan Pemilu dari pemerintah pada 15 Mei guna menghindari ‘matahari kembar’. Sebaliknya dia berkilah kalau pemerintah mengusulkan pelaksanaan Pemilu 2024 agar tidak dituduh males-malesan menyelenggarakan Pemilu.
“Tak ada hubungannya dengan ‘matahari kembar’. Kita diminta mengajukan usul tanggal pencoblosan, ya kita ajukan, agar kita tak dituduh ogah-ogahan menyelenggarakan pemilu,” kata Mahfud, Sabtu 16 Oktober 2021.
Mahfud menegaskan, pemerintah mengusulkan waktu tersebut dengan mempertimbangkan efisiensi biaya dan waktu. Dia mempersilahkan KPU dan DPR RI untuk mengajukan tanggal Pemilu sebelum ditetapkan.
“Kita usul yang efisien biaya maupun waktunya. Makanya silakan saja didiskusikan. KPU dan DPR kan bisa ngajukan juga. Kita adu argumen, kemudian KPU menetapkan. Hanya gitu, kan?” tuturnya.
Dia menegaskan, kalau pemerintah hanya mengusulkan tanggal pelaksanaan Pemilu saja, tetapi keputusannya tetap ada ditangan KPU.
“Yang menetapkan hari pemungutan suara itu KPU. Pemerintah baru menyodorkan tanggal ya karena baru diminta mengajukan tanggal pemungutan suara,” ujarnya.
Dijelaskannya pemerintah mengajukan tanggal lebih awal, karena khawatir dicurigai ada agenda terselubung. Untuk itu pemerintah menunggu KPU dan DPR untuk sama-sama mengajukan tanggal alternatif.
“Kalau (pemerintah) buru-buru mengajukan tanggal, nanti dibilang ada agenda terselubung. Maka kita menunggu KPU dan DPR untuk saling mengajukan alternatif. La kalau sudah diminta usul kok tidak mengajukan usul, nanti dibilang tak mau pemilu. Gimana, sih?” imbuhnya.(Saleh Hermawan)