Bogordaily.net– Jumlah penduduk pria yang ada di sebuah negara tidak selalu lebih banyak jika dibandingkan dengan wanita. Buktinya, ada beberapa negara yang justru dihuni lebih banyak oleh kaum wanita.
Di tahun 2021, Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) menyebutkan ada jumlah populasi laki-laki di dunia mencapai 50,42 % dari populasi dunia atau sebanyak 3,97 miliar jiwa. Sedangkan, jumlah populasi wanita di angka 49,58% dari populasi dunia yakni sekitar 3,90 miliar jiwa.
Meskipun begitu, ada beberapa negara di dunia yang memiliki rasio laki-laki lebih sedikit dibanding perempuan, seperti berikut ini :
1. Nepal
Nepal jadi negara pertama dengan populasi wanita terbanyak di dunia. Menurut Bank Dunia, Nepal memiliki proporsi perempuan tertinggi. Perempuan menyumbang 54,4% dari total populasi negara itu, yang berarti ada sekitar 15,6 juta perempuan dan 13 juta laki-laki di Nepal. Menurut statistik, ada 83,8 pria untuk setiap 100 wanita di Nepal.
2. Rusia
Dengan luas wilayah mencapai 17.125.200 kilometer persegi, Rusia menjadi negara terluas di dunia. Menurut data PBB, jumlah penduduk Rusia pada 2020 adalah 145.934.462.
Namun, rasio antara penduduk pria dan wanita di negara ini ternyata tidak seimbang. Hanya ada sebanyak 86 pria untuk 100 wanita di negara ini.
Secara tidak langsung, Rusia memiliki selisih 11 juta populasi antara wanita dan pria.
3. Latvia
Di negara pecahan dari Uni Soviet ini, rasio penduduk perempuannya menyentuh angka 54,1% atau hanya sekitar 80 laki-laki per 100 perempuan. Melansir berbagai sumber, hal ini dikarenakan tingginya angka kematian pria di negara ini.
Penyebab kematian tersebut kebanyakan akibat gaya hidup yang tidak sehat, seperti konsumsi alkohol yang berlebihan, merokok, dan stres yang berlebih.
4. Estonia
Negara yang terletak di kawasan Baltik, Eropa Utara ini merupakan negara kecil dengan total penduduk sekitar 1,3 juta jiwa.
Di negara ini, perbandingan penduduk wanita dan pria terlihat sangat signifikan, dengan jumlah penduduk wanita sebanyak 1,1 juta jiwa, sedangkan penduduk pria yang hanya sekitar 200.000 jiwa.
5. Armenia
Negara yang juga merupakan pecahan dari Uni Soviet ini juga memiliki kekurangan penduduk pria.
Menurut data penduduk tahun 2020, Armenia memiliki populasi penduduk sebesar 2,9 juta jiwa. Dari jumlah itu, hanya sekitar 350.000 penduduk yang bergender pria.
Melansir berbagai sumber, hal ini disebabkan banyaknya laki-laki muda yang turut andil dalam mengikuti Perang Dunia Kedua, sehingga membuat populasi pria negara ini menurun drastis dan belum dapat dipulihkan hingga saat ini.***