Tuesday, 7 May 2024
HomeNasionalKawanan Lumba-lumba Terdampar di Pantai Padang Galak Bali

Kawanan Lumba-lumba Terdampar di Pantai Padang Galak Bali

Bogordaily.net– Kawanan Lumba- lumba risso atau jenis glampus griseus terdampar di sekitar Pantai Padang Galak, Denpasar, Bali, Ada 4 yang terdampar.

Kepala Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSPL) Denpasar Permana Yudiarso mengatakan, awalnya satu terdampar pada Rabu, 12 Januari sore. Sedangkan pada hari ini terlihat 4 di Pantai Padang Galak.

“Ternyata siang tadi ada video viral nelayan yang menarik-narik di Pantai Padang Galak. Kami cek di sana ada empat dan yang satu sepertinya sakit terdampar,” kata Yudiarso, dikutip dari Kamis, 13 Januari.

Saat ini, satu yang terdampar diupayakan didorong ke laut agar tidak terdampar. Sementara, kawanan lainnya masih di sekitar pantai tersebut.

“Lagi diupayakan didorong, kita dorong ke laut kita cegah supaya tidak terdampar. Ketika dia dorong ada tetap yang terdampar dan ingin ke laut itu tandanya mau mati biasanya prilakunya seperti itu,” ujar Yudiarso.

Aksi penyelamatan dilakukan tim gabungan dari Balawista (penjaga pantai), BKSDA Bali, dan BPBD Kota Denpasar.

Terlibat juga unsur Balai Pengelolaan Sumber Daya Pesisir dan Laut (BPSL) Denpasar, serta nelayan setempat.

Awalnya hanya ada satu ekor yang terdampar dalam keadaan sakit.
Mamalia itu lantas terdampar  di bibir pantai.

“Tadi pagi dua ekor sudah ada di tepi. Saat kita dorong ke lautan ada nambah lagi. Total ada empat ekor,” kata seorang relawan, Ida Bagus Nalarya.

Silih berganti, beberapa ekor lainnya tampak bermunculan sesekali, yang diyakini ikut menunggu kawanannya yang sakit itu.

Kamis pagi, petugas gabungan akhirnya melakukan evakuasi dengan mendorongnya ke tengah laut.

Berdasar pemantauan di lapangan tadi pagi dua ekor sudah ada di tepi,” kata Kalaksa BPBD Kota Denpasar, IB Joni Ariwibawa.

Namun, saat dilakukan evakuasi, bertambah lagi dua ekor yang mendekat.

“Saat kita dorong ke lautan, ada nambah lagi dua ekor, sehingga total ada empat ekor,” imbuh Gus Joni, sapaan akrabnya.

Gus Joni menjelaskan proses evakuasi keempat ekor tersebut berlangsung lama dan tidak mudah.

Pasalnya, keempat ekor ikan cerdas ini diyakini saling menanti kawanannya hingga bugar kembali sebelum melaut. , memang dikenal sebagai ikan dengan kesetiakawanan tinggi yang tidak meninggalkan kawanannya begitu saja.

Ketika satu ekor di antaranya sakit dan terdampar, kawanannya akan menunggu sampai pulih dan melaut bersama. Jika satu yang sakit tak kunjung pulih, kawanannya akan menunggu di sekitar bibir pantai sampai yang sakit tadi mati.

“Berkali-kali kita dorong, tetapi kembali lagi,” tambah seorang relawan dikutip dari inewabali.

“Beruntung keempat lumba-lumba tersebut berhasil diselamatkan untuk kembali ke tengah laut,” papar Gus Joni.

Setelah evakuasi, pihak relawan dibantu Balawista terus melakukan pemantauan. Kondisi cuaca ekstrem di perairan Bali secara keseluruhan, menurut Gus Joni, turut mempengaruhi habitat lumba-lumba di tengah laut.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here