Bogordaily.net – Memasuki tahun 2022, situasi politik mulai menghangat, ditandai dengan bermunculan calon calon, yang berniat mengikuti agenda politik lima tahunan, terutama di pilpres nanti yang akan digelar tahun 2024.
Ketua PC Syarikat Islam Kota Bogor, Subhan Murtadla menegaskan bahwa, SI tidak akan menjadi parpol.
“Dengan situasi ini, banyak kalangan yang mempertanyakan terkait posisi SI. Apakah SI sebagai ormas tertua di Indonesia akan menjadi partai politik atau konsisten menjadi ormas Islam? Hasil Kongres Nasional/Lajnah Tanfidziah ke 41, yang dilaksanakan di solo pada tahun 2021 yang lalu. Organisasi SI tetap menjadi ormas Islam yang berkomitmen berjuang untuk memperbaiki ekonomi umat baik melalui dakwah maupun optimalisasi teknologi,” ucap Subhan Murtadla.
Syarikat Islam kembali ke khitah awal organisasi, yakni melakukan perjuangan memperbaiki ekonomi umat, ekonomi kaum pribumi.
“Syarikat Islam sudah mengambil posisi yang strategis termasuk mengambil jarak yang sama dengan seluruh partai politik di Indonesia. Selain fokus pada dakwah ekonomi, terus meningkatkan dakwah dalam bidang pendidikan, keagamaan serta kaderisasi untuk para da'i,” pungkasnya.
Syarikat Islam Kota Bogor dalam mengimplementasikan hasil kongres Nasional ke 41, untuk pengembangan dakwah ekonomi, melahirkan Sekolah Saudagar untuk mencetak saudagar-saudagar muda, yang akan menjalankan misi dakwah ekonomi, mewujudkan kedaulatan ekonomi ummat.
“Pada masa pandemi ini, menyadarkan kader SI, semangat membangun ekonomi secara mandiri. Syarikat Islam tumbuh dari bawah sehingga mampu mengokohkan pondasi ekonomi. Semangat membangun usaha sendiri, semangat membangun perusahaan,” ujarnya.
Menurutnya, upaya yang dilakukan oleh pengurus dan kader SI dapat memperluas dan memperkuat perdagangan, mengoptimalkan pasar dengan berbasis teknologi internet.
Menanggapi adanya kader-kader SI yang berkiprah di partai politik, atau akan mengikuti perhelatan di legislatif dan eksekutif. Syarikat Islam secara keorganisasian, akan mendorong dan mensupport kader SI yang akan terjun di pileg, pilpres dan pilkada. Hal ini sejalan dengan Trilogi SI.
“Sebersih bersihnya Tauhid, Setinggi-tingginya ilmu pengetahuan, dan sepandai pandainya siasah. Dengan banyaknya kader SI diberbagai partai politik, ini bentuk dari siasyah,” pungkasnya.***