Monday, 25 November 2024
HomeNasionalKisah Kakek Diteriaki Maling Hingga Tewas, Sang Kakek Pergi Tanpa Pamit

Kisah Kakek Diteriaki Maling Hingga Tewas, Sang Kakek Pergi Tanpa Pamit

Bogordaily.net – Wiyanto Halim (89) menjadi korban pengeroyokan oleh sejumlah orang hingga tewas karena dituduh sebagai maling mobil. Pihak keluarga pun menceritakan awal mula Wiyanto keluar rumah.

Dilansir dari berbagai sunber, berawal dari Sabtu, 22 Januari 2022, Wiyanto pergi dari rumah membawa mobil tanpa sepengetahuan keluarga. Hingga keesokan harinya, Minggu, 23 Januari 2022, Wiyanto tidak kembali ke rumah.

“Sore-sore beliau pergi dari rumah membawa mobil, entah pergi kemana kita tidak tahu dan tidak kembali lagi,” kata Kuasa Hukum keluarga Wiyanto Halim, Freddy Y Patty kepada wartawan di Rumah Duka Grand Heaven, Pluit, Jakarta Utara, Senin, 24 Januari 2022.

Setelah pada Minggu pagi keluarga kebingungan karena Wiyanto tidak kembali ke rumah dan saling telepon kepada anggota keluarga lainnya.

“Baru pada pagi hari pihak keluarga menanyakan ‘ini kemana nih’ bingung saling telepon mencari keberadaan beliau,” ucapnya.

Sampai pada akhirnya, pihak Polres Metro Jakarta Timur menghubungi pihak keluarga dan menyatakan Wiyanto telah meninggal dunia karena dikeroyok massa atas dugaan pencurian mobil Toyota Rush.

“Baru pagi-pagi dari pihak Polres telepon dan menyatakan bahwa bapak Wiyanto Halim sudah ada di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan sudah meninggal dunia,” ujar Freddy.

Di sisi lain, pihak keluarga juga menyatakan bahwa Wiyanto tidak pernah keluar malam karena usianya yang sudah tua. Selain itu, ia juga memiliki sopir.

“Sepemahaman kami almarhum tidak pernah keluar malam, karena usianya kan juga sudah 89 tahun dan beliau punya sopir. Hari itu, sopir beliau cuti tidak masuk kerja,” ucapnya lagi.

Selain usianya sudah tua, keluarga juga melarang Wiyanto untuk mengemudi mobil sendiri karena kondisinya yang kurang mendengar sejak beberapa tahun sehingga membuatnya menggunakan alat bantu dengar.

“Keluarga sudah sering mengingatkan jangan bawa mobil nanti bahaya. Tetapi tanpa sepengetahuan keluarga dia sering bawa sendiri ketika sopir tidak ada, kalau sopir ada pasti sopir yang bawa. Beliau juga kudang dengar dan menggunakan alat bantu dengar sudah beberapa tahun,” imbuhnya.

Keluarga Wiyanto Halim meminta keadilan atas meninggalnya kakek 89 tahun tersebut akibat dikeroyok massa karena dituduh mencuri kendaraan.

Anak korban, Bryna, mengaku tak terima sang ayah meninggal dalam keadaan mengenaskan dan diteriaki maling.

Dengan suara bergetar menahan tangis, Bryna menyampaikan hal tersebut di hadapan awak media.

Dia juga meminta seluruh pihak, termasuk media, untuk mengawal kasus tersebut.

“Kalau sudah meninggal gitu, kamu dapat apa? Bagaimana cara mengusut tuntas ini? Saya minta dengan bantuan untuk mem-blow up ini sampai ke pemerintah. Bantu saya mengusut semuanya, ayah saya bukan maling,”ujar Bryna.

Bryna mengatakan, saat akan pergi, ayahnya tidak izin kepada keluarga.

Sebab, kata dia, biasanya sang ayah hanya pergi sebentar ke suatu tempat untuk mengurus sesuatu, kemudian pulang.

“Atau enggak, biasanya pergi beli apa, pulang. Enggak sampai yang malam begini. Beliau enggak pernah keluar malam,”ujar nya bergetar menahan tangis.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here