Bogordaily.net–Bentrokan yang terjadi di Kota Sorong, Papua pada Senin, 24 Januari 2022 lalu menjadi duka mendalam salah satunya bagi para penggemar Indah Cleo. Sebab, disk jockey (DJ) cantik itu menjadi satu di antara 18 orang yang tewas setelah sebuah tempat hiburan malam, Double O Club dibakar massa. Berikut fakta-fakta tentang DJ Cleo yang dirangkum dari berbagai sumber.
Delapan Tahun Jadi DJ
DJ Indah Cleo diketahui berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat. Sejak delapan tahun lalu atau 2014 perempuan cantik ini memulai profesinya sebagai DJ. Di bio Instagram pribadinya @dj.indahcleo06, dia menuliskan bahwa dirinya membuka job untuk DJ, Resident, dan DJ khusus pesta pribadi.
Diumumkan di Poster Promo
Kehadiran DJ Indah sempat diumumkan pihak Double O melalui akun Instagramnya. “Welcome party @dj.indahcleo06, Come & join!!!” tulis akun Instagram @doubleoclubsorong. Pada unggahan tersebut, DJ Indah Cleo mengisi acara di klub pada Jumat, 21 Januari 2022 akhir pekan lalu. Dalam acara Welcome Party itu, DJ Indah Cleo menjadi bintang besar bersama pengisi acara lain seperti grup band dan dancer. Setelah kejadian, postingan tersebut ramai-ramai mendapat komentar warganet. Mereka mengucapkan berduka cita atas kepergian DJ Indah Cleo.
Jadi Korban Bersama Grup Band Rockvolution
Selain DJ Indah Cleo, rekan-rekannya dari Band Rockvolution dan sejumlah dancer juga ikut menjadi korban. Dalam akun Instagram @doubleoclubsorong, mereka mengkonfirmasi korban dalam peristiwa itu di antaranya DJ Indah Cleo, Rockvolution Band, dan Efamouz Dancer. Unggahan itu pun dibanjiri ucapan duka warganet.
Terjebak Dalam Satu Ruangan
Belasan korban bentrokan di Sorong ditemukan tewas dalam satu ruangan. Mereka terjebak saat bangunan yang terletak di Jalan Sungai Maruni, KM 10 Sorong itu terbakar. Korban di antaranya bernama Mimi, Afifa, Rista, Ami, Meilan, Kris, Dezra, Yanra, Sono, Indah Cleo, Clara, Fikram, Ica, Nanin, Edith Tri Putra, Ferman Syahputra, Ridwan Dodoh.
Masih Diselidiki Polisi
Polisi masih mengidentifikasi jenazah korban. Sejumlah orang yang merupakan keluarga korban mendatangi pos antemortem Polresta Sorong, Papua untuk kepentingan identitifkasi. Mereka diambil sampel DNA serta menyerahkan data dan ciri-ciri korban.***