Bogordaily.net–Gugur dalam menjalankan tugas, keluarga Serda M. Rizal Maulana Arifin mengaku ikhlas. Rizal merupakan salah satu prajurit TNI yang gugur akibat serangan teroris kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua pada Kamis, 28 Januari 2022. Keluarga pun mengenang sosok Rizal sebagai anak yang baik.
Orang tua Serda Rizal, Aca Suhendar mengaku sangat kehilangan. Terlebih selama ini Rizal dikenal sebagai anak yang baik.
“Tapi mau bagaimana lagi, ini sudah kejadian,” kata Aca sambil meneteskan air matanya seperti dikutip Detik.com di rumah duka Jalan Bojongsuren Tengah, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
“Kami sangat kehilangan, namun kami sudah menerimanya, ikhlas dan bangga anak saya gugur dalam menjalankan tugas negara, semoga sahid,” tambah Aca.
Lebih lanjut Aca menilai putranya itu merupakan sosok yang taat. Bahkan sejak masih di bangku SMA, Rizal selalu menjalankan ibadah puasa Senin dan Kamis.
“Beliau dalam kesehariannya, dalam masalah keagamannya taat,” ujar Aca.
Aca juga mengatakan keluarga sering berkomunikasi melalui video call bersama Rizal saat berada di Papua.
“Minggu-minggu kemarin juga dia saat video call dia lagi puasa. Bahkan sama mamahnya disuruh sudah aja makan obat, katanya biarin aja pas buka puasa,” tambahnya.
Serda Rizal kata Aca berangkat ke Papua pada Agustus tahun 2021 dan rencananya pulang pada Mei 2022. Namun, tak disangka, Rizal gugur dalam tugas. Jenazah Rizal akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Bandung, Sabtu, 29 Januari 2022.
Sebelumnya diberitakan, teroris KKB Papua menyerang pos TNI yang terletak di Bukit Tepuk Kampung Jenggernok, Distrik Gome, Papua. Penyerangan terjadi saat aparat melakukan pergantian jaga.
Serangan tiba-tiba itu membuat kontak tembak tak terhindarkan. Serda Rizal dan Pratu Tuppal Baraza mengalami luka tembak.
“Tiga personel Satgas Kodim YR 408/SBH meninggal dunia dan satu personel dalam kondisi kritis,” kata Kapendam XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Aqsha Erlangga, Kamis 27 Januari 2022.
Kemudian kedua prajurit TNI yang mengalami luka tembak dievakuasi menuju Puskesmas Ilaga menggunakan kendaraan. Namun, saat proses evakuasi kedua korban, KKB kembali menyerang dan melukai Pratu Rahman dan Pratu Saeful. Penembakan itu mengakibatkan, Pratu Rahman Rahman meninggal dunia sedangkan Pratu Saeful dalam keadaan kritis.***