Bogordaily.net – Pelestarian budaya Sunda berlangsung di Kota Bogor, mengusung tema Iket Millenial Budaya. Acara ini untuk generasi muda atau kaum milenial, agar tetap mengenal budaya Sunda.
Adanya acara tersebut, bertujuan agar budaya sunda tetap dikenal dan melekat dikalangan kamu milenial. Dalam acara ini pun semua unsur dan atribut kesundaan dipamerkan.
Untuk itu sejumlah kalangan melakukan pengenalan untuk dapat bisa melestarikan dan membumikan kembali budaya kesundaan bagi masyarakat dan generasi muda.
Salah satunya dengan adanya gelar budaya dan Ngobrol Bareng Tokoh Internal (Ngobatin) Bogor, yang turut di hadiri Wakil Walikota bogor Dedie A Rachim dan Kadisparbud Kota Bogor Atep Budiman, Praktisi Iket Kang Dadang, Kang Dian, Abah Ari (Majelis Adat Sunda) dari bandung dan Kang Dewo selaku ketua Panitia yang sekaligus Narasumber literasi Ikat Sunda yang berlangsung di wilayah di kota Bogor di Padepokan Matahari Ciparigi Bogor.
Salah seorang tokoh budayawan milenial Firman Gustaman mengajak seluruh masyarakat kembali ke dasar budaya nenek moyang di Tatar Pasundan.
“Banyak kearifan lokal yang harus tetap terjaga seperti memakai ikat kepala yang mencirikan berbagai filosofis untuk bisa menahan diri dan introspeksi terhadap pencapaian sehingga bisa mendasari ciri khas karakter ciri khas masyarakat Bogor,” katanya, Minggu 30 Januari 2022.
Sementara itu Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Pakuan Zayyanul Iman Al-Fadhilla menjelaskan, budaya Sunda
tumbuh dan hidup dalam masyarakat Sunda sentralnya yang ada di Jawa Barat adalah ciri khas budaya urang Sunda.
Budaya Sunda dikenal dengan budaya yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kesopanan dan kesantunan. Pada umumnya karakter masyarakat Sunda adalah periang, ramah-tamah, murah senyum, lemah-lembut, dan sangat menghormati orang tua.
“Dalam hal ini sunda harus mencirikan bahwa sunda menjungjung tinggi suatu kehormatan dan toleransi yang ada dalam kekayaan Bangsa Indonesia dari ragam nya suku, ras, budaya ataupun agama, karena kekayaan Sunda adalah kekayaan yang terkandung pada Bangsa Indonesia yang harus dijaga, terjaga serta tetap lestari,” ujarnya.
Selanjutnya pihaknya bersama seluruh aparatur Pemkot Bogor, Dinas Pariwisata dan kebudayaan akan terus melakukan pelestarian budaya Sunda agar bisa menjadi tuan rumah adat di Bogor.
Sehingga masyarakat tidak lupa terhadap jati diri dan kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari.***