Bogordaily.net – Suara tembakan terdengar di sekitar istana pemerintah Guinea-Bissau di ibukota negara Afrika Barat itu pada Selasa, 1 Febuari 2022. Hal ini terjadi di tengah kerusuhan yang melanda negara itu.
Kerusuhan di Guinea-Bissau sendiri terjadi setelah kudeta militer mengguncang Burkina Faso pada 24 Januari. Pada saat itu, militer Burkina Faso merebut kekuasaan dalam kudeta, menahan presiden dan membubarkan pemerintah.
Sementara itu, Mamadou Jao, seorang akademisi di Guinea Bissau, mengatakan kepada CNN bahwa warga masih menunggu informasi lebih lanjut.
“Kami menunggu untuk mengetahui lebih banyak tentang apa yang terjadi,” kata Jao.
Komunitas Ekonomi Negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) juga angkat bicara dan menyerukan perdamaian di Guinea-Bissau.
“ECOWAS mengutuk upaya kudeta dan meminta militer bertanggung jawab atas integritas fisik Presiden Umaro Sissoco Embalo dan anggota pemerintahannya,” kata ECOWAS dalam sebuah pernyataan.
“ECOWAS meminta militer untuk kembali ke barak mereka dan mempertahankan sikap republik,” sambung pernyataan yang sama.
Kecaman senada juga diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Ia menyerukan agar pertempuran segera diakhiri.
“Sekretaris Jenderal sangat prihatin dengan berita pertempuran sengit di Bissau,” kata sebuah pernyataan yang dirilis pada Selasa, 1 Febuari 2022.
Situasi saat ini bukan terjadi tanpa alasan. David Glovsky, asisten profesor Studi Afrika di Universitas Albany mengatakan kepada CNN bahwa sejak menjabat pada awal 2020, Presiden Embalo telah menghadapi banyak tantangan untuk legitimasinya, termasuk perselisihan tentang pemilihannya sendiri.
“Saya ragu banyak orang Guinea terkejut dengan upaya kudeta lain, namun ini masih sangat mengecewakan,” kata Glovsky.
Jika menengok sejarah, ini bukan kali pertama kudeta terjadi. Sejarah Guinea-Bissau telah ditandai dengan beberapa kudeta militer sejak negara itu memperoleh kemerdekaan dari Portugal pada tahun 1974.
Konflik-konflik ini telah merusak infrastruktur dan ekonomi negara, menjadikannya salah satu yang termiskin di dunia.***