Bogordaily.net – Beredar informasi yang menyebut bahwa beberapa demonstran di Israel yang menentang kebijakan presiden tiba-tiba kepalanya terbakar karena dipasang Nano Chip.
Tak hanya itu, asap putih juga keluar dari hidung, mulut, mata dan telinga.
Diduga hal itu karena dalam tubuh mereka tertanam Nano Chip yang apabila bertabrakan dengan gelombang frekuensi jaringan 5G maka reaksinya seperti terbakar.
Informasi itu diunggah oleh akun Akun Facebook Duck Sen pada 18 Januari 2022 yang mengunggah satu gambar dan dua video video yang memperlihatkan beberapa orang terkapar dengan kondisi wajah mengeluarkan darah dan asap ke grup Duck Sen official
“Beberapa demonstran di Israel yg menentang kebijakan Presiden tiba² di kepalannya mengeluarkan asap putih dari hidung, mulut, mata dan telinga karena di dalam tubuhnya sdh tertanam NANO CHIP yg apabila bertabrakan dgn gelombang.
frequensi jaringan 5G maka reaksinya akan sepaerti ini… Bila elite igin memusnahkan beberapa orang yg di inginkan maka tinggal menekan tombol on…! Nano Chip berbeda dgn Implan Chip… ! Implan Chip sebesar biji beras sedangkan Nano Chip berukuran sehelai rambut di belah 1000… dan Nano Chip ada terkandung di dalam Vaksin.
Setelah ditelusuri, dilansir laman turnbackhoax.
Adanya video yang memperlihatkan beberapa orang terkapar dengan kondisi wajah mengeluarkan darah dan asap yang diklaim sebagai demonstran di Israel yang menentang kebijakan Presiden tiba-tiba kepalanya mengeluarkan asap putih dari hidung, mulut, mata dan telinga karena di dalam tubuhnya sudah tertanam nanochip merupakan klaim yang salah.
Faktanya, bukan di Israel dan bukan karena di tubuhnya tertanam nanochip.
Aksi demonstrasi dalam video tersebut terjadi di Irak pada 2019 untuk menentang Perdana Menteri Adel Abdul Mahdi.
Penyebab asap yang keluar dari kepala pengunjuk rasa adalah kapsul peluru gas air mata yang ditembakkan aparat keamanan menembus tengkorak korban.
Dilansir dari Tempo, video yang identik dengan kualitas yang lebih baik pernah diunggah ke Youtube oleh kanal Newsy, pada 12 November 2019 dengan judul, “’Non-Lethal’ Crackdown On Protests Turns Deadly In Iraq.
”Menurut kanal tersebut, bukti menunjukkan sumber tak terduga dari korban pengunjuk rasa: tabung gas air mata ditembakkan langsung ke kerumunan.
Video analisis tewasnya dua orang demonstran akibat peluru gas air mata yang menembus tengkorak, juga pernah dimuat ke Youtube oleh kanal situs berita NBC News pada 19 November 2019 dengan judul, “Iraqi Protesters Dying From Tear Gas Canisters To The Skull | NBC News Now.
Menurut NBC News, protes di Irak telah berdarah, merenggut ratusan nyawa dan melukai ribuan lainnya.
Video yang dibagikan di media sosial menjadi semakin mengerikan.
Emmanuelle Saliba dari NBC News menjalani proses menganalisis dan memverifikasi beberapa video ini yang mengungkapkan bagaimana pasukan keamanan menggunakan kekuatan mematikan untuk menindak pengunjuk rasa.***