Wednesday, 27 November 2024
HomeBeritaKisah Tragis Penyelamatan Rayan Bocah Asal Maroko yang Akhirnya Meninggal

Kisah Tragis Penyelamatan Rayan Bocah Asal Maroko yang Akhirnya Meninggal

Bogordaily.net–Tagar #SaveRayan bergaung di media sosial lintas negara. Hal ini menyusul upaya penyelamatan seorang bocah lima tahun, Rayan Khalid yang terperangkap di bawah tanah sedalam kurang lebih 32 meter selama berhari-hari hingga akhirnya ia meninggal dunia.

Ya, Rayan secara tidak sengaja jatuh sekitar 32 meter (35 yard) ke lubang sempit yang kosong di dekat rumahnya di desa terpencil Ighrane di provinsi Chefchaouen, Maroko, Selasa 1 Februari 2022 sore.

Ibu Rayan mengatakan kepada media lokal bahwa dia Selasa malamnya ia mencari bocah tersebut ke mana-mana setelah dia menghilang.

“Ketika saya tidak menemukannya, saya mengerti bahwa dia telah jatuh ke dalam sumur yang terletak di dekat rumah,” katanya.

Melansir Suara.com dari Arabnews, tim penyelamat Maroko sudah berjarak beberapa meter pada hari Sabtu, 5 Februari 2022 dalam upaya mereka menyelamatkan Rayyan.

Operasi pemindahan tanah yang kompleks itu telah memasuki waktu enam hari. Sang anak dikirimi makan, minum, dan oksigen melalui lubang tanah.

Abdelhadi Tamrani, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas operasi tersebut, mengatakan bahwa dia memiliki ‘harapan besar’ untuk menarik bocah itu keluar hidup-hidup dari sumur kering dalam tersebut.

Namun semakin banyak waktu yang berlalu, semakin banyak ketakutan yang muncul atas kondisi Rayan.

Petugas penyelamat Imad Fahmi mengatakan kepada media lokal bahwa dia telah turun 25 meter ke dalam sumur tetapi tidak bisa melanjutkan.

“Mengenai Si Kecil Rayan, saya mencoba berbicara dengannya untuk mendapatkan reaksinya, tetapi saya hanya mendengar napasnya dan tangisannya yang tertekan, seolah-olah dia menderita cedera. Dia 10-12 meter dari saya, tapi ruangnya sangat sempit. Saya mencoba menggali dengan kaki saya untuk mencapainya, tetapi tidak berhasil. Pada satu titik saya tidak bisa melangkah lebih jauh,” jelasnya.

Pemimpin penyelamat Abdelhabi Temrani mengatakan kepada televisi Al Oula bahwa diameter sumur itu kurang dari 45 sentimeter. Sifat tanah  terlalu berbahaya untuk mencoba memperlebar lubang, yang berarti penggalian besar-besaran di sekitarnya adalah satu-satunya solusi.

Dalam upaya penyelamatan, tim penyelamat menggunakan buldoser dan pemuat front-end, menggali tanah merah di sekitarnya hingga ke tingkat di mana bocah itu terperangkap.

Menurut saluran berita Al Arabiya, satu-satunya cara untuk mencapai bocah itu adalah dengan menggali lubang dan menariknya dari sisi berlawanan dari sumur tempat dia jatuh.

Abdel Hadi Tamrani, kepala Perlindungan Sipil di lokasi, mengatakan kepada Arabnews bahwa karena runtuhnya tanah di sekitar poros, tim dipaksa untuk istirahat dari waktu ke waktu.

“Semakin kami menggali semakin besar risiko runtuh, sehingga untuk memastikan keselamatan operator ekskavator, kami harus istirahat sesekali,” katanya.

“Ini operasi yang sangat sensitif, kami dalam proses mengamankan bagian bawah rongga sebelum mengirim tim khusus yang akan bertujuan untuk menggali lubang sekitar 4 meter secara horizontal, untuk mencapai lokasi di mana Rayan berada,” tambahnya.

“Tantangan utama yang kami miliki sekarang adalah tidak membahayakan nyawa tim kami,” imbuhnya lagi.

Ketika ditanya tentang kondisinya, Tamrani mengatakan Rayan tidak makan atau minum dan mungkin jatuh koma, dan berharap dia masih hidup. Helikopter Angkatan Bersenjata Kerajaan pun tersedia untuk mengangkut anak itu secepat mungkin ke unit medis terdekat.

Namun, upaya penyelamatan itu tak membuahkan hasil. Rayyan yang sempat bertahan selama beberapa hari dinyatakan meninggal dunia.

Tim penyelamat dan tim medis keluar dari terowongan yang membawa Rayan. Bocah itu terbungkus selimut kuning saat muncul dari terowongan yang digali khusus untuk penyelamatan, dan segera dibawa dengan ambulans ke helikopter tempat dia diangkut ke rumah sakit terdekat.

Pemerintah setempat mengumumkan hal tersebut sambil menyampaikan rasa dukanya. Dikutip dari New York Times, pernyataan yang disiarkan media pemerintah yang menyebutkan bocah itu telah meninggal sebelum penyelamat datang menyelamatkannya.

Raja Maroko Mohammed VI juga menyampaikan belasungkawa kepada orang tua anak tersebut. “Menyusul kecelakaan tragis yang merenggut nyawa anak Rayan Oram, Yang Mulia Raja Mohammed VI menelepon orang tua anak laki-laki yang meninggal setelah jatuh dari sumur,” kata pernyataan itu mengutip Aljazeera, Minggu, 6 Februari 2022. ***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here