Tuesday, 26 November 2024
HomeBeritaSaat Anak Positif COVID-19, Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orang Tua

Saat Anak Positif COVID-19, Ini Langkah yang Harus Dilakukan Orang Tua

Bogordaily.netIkatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta para orang tua agar tidak panik saat anak positif Covid-19. Sebab, panik bukanlah reaksi yang tepat, karena justru bisa menghambat pengobatan anak.

“Kami sampaikan bahwa jangan panik, karena kepanikan menutup akal. Sebaiknya lakukan layanan telekonsultasi, lakukan pemantauan tanda–tanda kegawatan atau tanda bahaya yang bias dialami oleh anak. Ini kami dari IDAI juga dari Kemenkes ada panduan isolasi mandiri terpantau bagi anak–anak,” terang Ketua IDAI dr. Piprim Basarah Yanuarso, SpA(K), dalam konferensi pers virtual belum lama ini seperti dilansir Suara.com, Kamis, 10 Februari 2022.

Lebih lanjut ia menjelaskan, saat anak positif Covid-19, orang tua yang panik bisa sembarangan memberikan obat untuk anak. Padahal ini harus dihindari, mengingat pemberian obat dalam kondisi apapun tidak boleh sembarangan.

Ia menyebut obat-obatan untuk pasien Covid-19 hanya diberikan pada pasien yang bergejala sedang dan berat. Pasien gejala ringan bisa mendapatkan obat jika memiliki faktor risiko kefatalan seperti komorbid.

Gejala infeksi Covid-19 yang dirasakan anak bisa beragam. Berbeda dengan varian sebelumnya, Covid-19 varian Omicron lebih banyak menyerang saluran pernapasan bagian atas.

Sehingga menurut dr. Piprim, gejala paling umum yang dirasakan anak antara lain adalah batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan. Ia menyebut jarang sekali infeksi Covid-19 varian Omicron menyerang saluran pernapasan bagian bawah.

“Kalau sekarang ini ketemu anak dengan batuk pilek, anget, ya hati-hati aja ini kemungkinan sudah tertular varian ini,” paparnya.

Oleh karena itu, orang tua harus terus memantau kondisi anak ketika positif Covid-19. Meski sebagian besar gejala ringan, tetapi ada risiko komplikasi berat seperti MIS-C yang merupakan peradangan langka.

“Kemudian juga kalau sakit jangan ragu–ragu untuk membawa ke rumah sakit, jangan sampai ditahan–tahan, anaknya sudah sesak, napasnya sudah cepat, iga dadanya melesak–lesak tanda pneumonia, karena takut dengan kondisi yang ada kemudian tetap di rumah saja, ini berbahaya,” tegasnya.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here