Monday, 25 November 2024
HomeBeritaPasukan Arab Saudi Hancurkan Pesawat Tak Berawak, 12 Orang Terluka

Pasukan Arab Saudi Hancurkan Pesawat Tak Berawak, 12 Orang Terluka

Bogordaily.net –  Pasukan Arab Saudi mencegat dan menghancurkan sebuah pesawat tak berawak di atas Bandara Internasional Abha dekat perbatasan Yaman pada Kamis, 10 Februari 2022. Setidaknya 12 orang dilaporkan terluka akibat puing-puing yang jatuh.

Pemberontak Houthi Yaman mengaku bertanggung jawab atas serangan yang digagalkan itu.

Pasukan pertahanan Saudi menghancurkan sebuah pesawat tak berawak yang diluncurkan menuju Bandara Internasional Abha,” terang AFP mengutip Saudi Press Agency.

“12 warga sipil dari berbagai negara terluka,” lanjutnya.

Laporan itu menambahkan mereka yang terluka sebagai warga negara Bangladesh, India, Nepal, Filipina, dan Sri Lanka, serta dua orang Saudi.

Pemberontak Houthi Yaman, yang telah berperang melawan pemerintah Abdrabbuh Mansur Hadi yang didukung Saudi dan koalisi militer yang dipimpin Saudi sejak 2015, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu dan menyebut target itu “situs militer penting di bandara Abha.”

Abha adalah bandara sipil, tetapi dilindungi oleh pertahanan udara Saudi. Itu telah menjadi sasaran rudal dan drone Houthi tujuh kali sejak 2019, dengan satu serangan pada pertengahan 2019 menewaskan seorang warga Suriah dan melukai tujuh lainnya.

Diketahui, baru-baru ini Houthi juga mengalihkan perhatian mereka ke Uni Emirat Arab (UEA), menargetkannya dengan drone dan rudal empat kali sejak pertengahan Januari. Ada sekitar 5.000 tentara AS yang ditempatkan di Abu Dhabi, dan meskipun AS menghentikan operasi ofensif terhadap Houthi tahun lalu dan UEA menarik pasukan daratnya dari Yaman pada 2020, kedua negara terus mendukung kampanye yang dipimpin Saudi di sana.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggambarkan perang saudara Yaman sebagai “krisis kemanusiaan terburuk di dunia.” Pada akhir 2021, Program Pembangunan PBB memperkirakan korban tewas 377.000 orang, dengan sekitar 70% dari mereka yang tewas di bawah usia lima tahun, dan 60% dibunuh oleh penyebab tidak langsung seperti kelaparan dan penyakit yang dapat dicegah setelah blokade yang dipimpin Saudi dan sanksi pemerintah Barat.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here