Bogordaily.net–Tak hanya tekanan darah tinggi, tekanan darah rendah juga memiliki risiko kesehatan yang tak kalah menakutkan. Selain karena faktor keturunan, tekanan darah rendah atau hipotensi bisa menjadi indikator banyak masalah kesehatan. Misalnya, ketidakseimbangan hormon atau bahkan anafilaksis yang wajib mendapatkan perawatan dokter lebih serius. Berikut ini beberapa bahaya darah rendah seperti dilansir Suara.com.
Syok di Dalam Tubuh
Tekanan darah rendah bisa memicu terjadinya syok. Syok di diartikan sebagai organ tubuh yang tidak berfungsi dengan baik, karena suplai darah yang diperlukan tidak didapatkan. Tekanan darah yang menurun drastis jadi penyebab utamanya. Gejala utamanya seperti sesak napas, denyut jantung cepat namun lemah, keringat dingin, hingga pingsan.
Gagal Ginjal
Tekanan darah rendah bisa membuat penurunan aliran darah yang disaring oleh organ ginjal. Ketika ini terjadi, risiko kerusakan ginjal naik secara drastis dan ginjal bisa saja tidak berfungsi secara optimal. Kondisi ini termasuk serius, dan wajib mendapatkan penanganan cepat. Gejalanya sulit dideteksi, tetapi adanya bengkak, jarang buang air kecil, sesak napas, dan mudah mengantuk bisa jadi indikasi awal.
Stroke
Tidak dapat dipungkiri komplikasi jadi bahaya darah rendah paling besar. Risiko mengalami stroke bisa meningkat ketika mengalami darah rendah berkepanjangan. Suplai darah ke otak menurun dan mengakibatkan kerusakan dan terganggunya fungsi otak. Gejala paling umum yang muncul ketika mengalami stroke adalah anggota tubuh yang melemah, ucapan mulai tak jelas, hilangnya penglihatan secara mendadak, dan sakit kepala hebat.
Penyakit Jantung
Kondisi hipotensi ortostatik yang dibiarkan terlalu lama bisa memicu masalah jantung serius. Bahkan risiko gagal jantung, gangguan irama jantung, dan serangan jantung bisa meningkat ketika keluhan pertama tidak segera ditangani. Secara otomatis kekuatan jantung dalam memompa darah akan menurun, dan ini bisa berakibat fatal jika dibiarkan terlalu lama.
Empat bahaya darah rendah di atas memang dipicu karena pembiaran gejala yang muncul. Jadi, ketika mengalami gejala yang disebutkan di atas, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter kepercayaan untuk penanganan lebih lanjut.***