Wednesday, 27 November 2024
HomeEkonomiDampak Serangan Rusia ke Ukraina, Nilai Rupiah Diramal Melemah

Dampak Serangan Rusia ke Ukraina, Nilai Rupiah Diramal Melemah

Bogordaily.net – Nilai Rupiah diramal berbalik melemah akibat sentimen serangan Rusia ke Ukraina. Nilai tukar rupiah, menguat tipis lima poin menjadi Rp 14.386 per dolar Amerika Serikat (AS) pada pasar spot, hari ini Jumat, 25 Februari 2022.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah melanjutkan penguatan ke Rp 14.373 pada Pukul 09.20 WIB. Ini semakin jauh dari posisi penutupan kemarin di Rp 14.391 per dolar AS.

Mata uang Asia lainnya bergerak bervariasi. Penguatan juga dialami oleh yen Jepang 0,14%, dolar Singapura 0,04%, yuan Cina 0,15%, bath Thailand 0,21% dan ringgit Malaysia 0,1%.

Sebaliknya, rupee India anjlok 1,46%, dolar Taiwan 0,1%, won Korea Selatan 0,03% dan peso Filipina 0,46%. Sedangkan dolar Hong Kong stagnan.

Analis pasar uang Bank Mandiri Rully A Wisnubroto memperkirakan, rupiah melemah ke rentang Rp 14.375 – Rp 14.455 per dolar AS hari ini. Pelemahan rupiah masih dibayangi oleh konflik di Rusia dan Ukraina.

“Sentimen negatif konflik Rusia dan Ukraina yang menyebabkan persepsi investor terus memburuk,” kata Rully, Jumat, 25 Februari 2022.

Konflik Rusia dan Ukraina memuncak terutama sejak awal pekan ini, setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan dekrit yang mengakui kedaulatan dua wilayah di Ukraina Timur. Kremlin kemudian memerintahkan pasukan militer menyerang wilayah tersebut.

Dalam laporan Kamis, ketegangan terjadi di beberapa kota di Ukraina. Beberapa kali terdengar adanya ledakan.

Negara barat sekutu Ukraina yang tergabung dalam NATO kemudian mengeluarkan kecaman atas serangan tersebut. Ini berujung pada pemberian sejumlah sanksi ke Rusia.

Selain itu, Rully mengatakan sentimen koreksi ke rupiah hari ini mulai terlihat dari menguatnya indeks dolar AS. “Tekanan terhadap rupiah kemungkinan akan meningkat pada perdagangan akhir pekan ini karena kenaikan indeks dolar AS yang mencapai 97,74,” ujarnya.

Dari dalam negeri, derasnya arus modal asing ke pasar keuangan Indonesia beberapa waktu terakhir menjadi sinyal positif bagi rupiah. Kendati demikian, menurutnya sentimen ini belum berhasil menahan efek pelemahan dari global.***

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here