Bogordaily.net – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden salah menyebut nama warga Ukraina menjadi Iran. Momen itu terjadi saat dia melakukan pidato kenegaraannya untuk mendukung dan membela Ukraina dalam menghadapi invasi Rusia, Rabu 2 Februari 2022.
Biden dalam satu isi pidatonya bermaksud mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan pernah memenangkan hati dan pikiran masyarakat Ukraina. Namun, bukan Ukraina yang keluar melainkan warga Iran.
“Putin mungkin mengelilingi Kiev dengan tank, tetapi dia tidak akan pernah mendapatkan hati dan jiwa rakyat Iran,” kata Biden, diiringi tepukan pelan yang canggung.
“Dia tidak akan pernah, dia tidak akan pernah memadamkan cinta kebebasan mereka,” lanjutnya sebelum seseorang berteriak dari kerumunan dilanjutkan tepuk tangan yang membahana.
“Dan dia tidak akan pernah melemahkan tekad kebebasan dunia,” kata Biden dalam video pendek yang beredar di media sosial.
Lanjutnya, Joe Biden mengatakan bahwa ekonomi Rusia terguncang akibat kesalahan Vladimir Putin. Dia mengatakan sang presiden Rusia salah memperhitungkan bagaimana berbagai peristiwa akan terjadi akibat invasinya di Ukraina.
“Ekonomi Rusia (kini) terguncang dan Putin sendirian yang disalahkan”, kata Biden melansir Reuters.
“Dia pikir dia bisa begitu saja masuk ke Ukraina dan dunia akan terbalik. Dia malah bertemu dengan dinding kekuatan yang tak pernah dia bayangkan. Dia bertemu rakyat Ukraina,” katanya.
Amerika dan sekutunya telah menjatuhkan sanksi ekonomi dan keuangan yang keras pada Rusia, juga pada Putin secara pribadi dan orang-orang di lingkaran oligarkinya.
Biden mengumumkan bahwa AS akan bergabung dengan negara-negara lain yang telah melarang penerbangan Rusia masuk ke wilayah udara mereka.***