Bogordaily.net–Warga Amerika Serikat dilarang pergi ke Ukraina dan bergabung dengan angkatan bersenjata negara eks Uni Soviet untuk membantu memerangi invasi Rusia. Larangan itu diungkapkan wakil juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre.
“Kami memuji keberanian mereka, namun imbauan perjalanan bagi warga kami (ke Ukraina) tetap berlaku. Warga Amerika tidak boleh bepergian ke Ukraina,” kata wakil juru bicara Gedung Putih, Karine Jean-Pierre seperti dikutip CNN Indonesia dari CNN.
Seruan itu muncul setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan seluruh warga asing di luar negeri yang ingin membantu melawan invasi Rusia datang ke negaranya.
“Presiden Zelensky mengumumkan pembentukan unit baru yang dinamakan ‘International Legion’. Kami telah menerima ribuan permintaan dari warga asing yang bersedia bergabung melawan penjajahan Rusia dan melindungi keamanan global dari rezim (Presiden Rusia Vladimir) Putin,” kata wakil Menteri Pertahanan Ukraina, Hanna Maliar, melalui kicauan kementeriannya di Twitter.
Dalam pernyataan yang dirilis situs kantor presiden, Zelensky mengajak WNA yang merupakan “sahabat perdamaian dan demokrasi” datang ke Ukraina dan membantu memerangi agresi Rusia.
“Siapa saja yang mau bergabung dengan pasukan pertahanan Ukraina, Eropa, dan dunia, dapat datang dan bertarung bersama warga Ukraina melawan Rusia yang merupakan penjahat perang,” bunyi pernyataan kantor Zelensky.
Seperti diketahui Ukraina terus berada dalam tekanan menyusul gempuran militer Rusia yang semakin menggila di hari ketujuh invasi berlangsung per Rabu, 2 Maret 2022.
Pertempuran dan ledakan terus terjadi di sejumlah kota, di antaranya kota terbesar Ukraina seperti Kharkiv dan ibu kota Kiev. Sejak invasi dimulai, Rusia tercatat meluncurkan 400 rudal ke Ukraina. Invasi Rusia juga menelan banyak korban.
Data pemerintah Ukraina per hari ini menyebut korban tewas mencapai 2.000 orang sedangkan 560 ribu orang dilaporkan mengungsi.***