Bogordaily.net–Pandemi Covid-19 di Indonesia berdampak pada perekonomian yang cenderung lesu. Seperti yang yang dialami para pedagang daging dan sayuran yang berjualan di Pasar Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Selama pandemi dan aturan pemerintah soal Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) akibat Covid-19, mereka mengaku omzet penjualan barang dagangannya mengalami penurunan yang cukup signifikan. Bahkan, jika dipresentasikan mencapai sekitar 85 persen.
“Jauh sebelum adanya Covid-19, omzet per hari bisa sampai Rp5 juta. Tapi sekarang untuk mencapai Rp2 juta saja sudah alhamdulillah. Rata-rata paling Rp1 juta sampai Rp1,5 juta per hari,” ungkap selah seorang pedagang sayuran, Hapidin kepada Bogordaily.net di Pasar Cisarua, Selasa, 8 Maret 2022.
Pria yang sudah berjualan selama tujuh tahun ini mengaku, saat ini daya beli masyarakat rendah karena masa pandemi Covid-19 merupakan masa-masa sulit untuk mencari uang. Sedangkan harga kebutuhan pokok sedang tinggi-tingginya. Misalnya saja harga cabai yang ia jual harga perkilonya mencapai Rp50 ribu yang tentu saja berdampak pada penghasilan.
“Kami sih berharap kondisi saat ini bisa kembali normal dan Covid segera berakhir. Tujuannya, agar jualan kembali seperti dulu lagi,” harapnya.
Senada, pedagang daging Ruslan mengatakan, pada masa pandemi Covid-19 jualannya  juga mengalami penurunan. Belum lagi beberapa minggu lalu sempat mogok lantaran harga daging begitu tinggi yang tembus ke angka jual Rp140 ribu per kilogram. Hingga kini harganya terbilang belum stabil karena masih terjadi naik turun. Namun, untuk sekarang berada di angka Rp125 ribu per kilogram.
“Iya, sama selama pandemi ikut terdampak. Pembeli sedikit berkurang,” kata Ruslan.
Apalagi, sambung Ruslan, menjelang bulan suci Ramadan biasanya kembali terjadi peningkatan harga jual.
“Ya, mudah-mudahan naiknya enggak signifikan,” ujarnya.(Heri Supriatna)