Saturday, 23 November 2024
HomeBeritaProfil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Usul Pemilu Ditunda

Profil Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB yang Usul Pemilu Ditunda

Bogordaily.net–Nama Muhaimin Iskandar menjadi perbincangan seiring polemik penundaan Pemilu 2024 yang dijadwalkan akan berlangsung pada 14 Februari 2024 mendatang. Sebagaimana diketahui, isu itu mulanya dilontarkan Muhaimin Iskandar pada akhir Februari 2022 lalu.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu beralasan ekonomi masyarakat belum sepenuhnya pulih akibat pandemi Covid-19 dan dikhawatirkan menimbulkan konflik. Usulan pria yang disapa Cak Imin itu seketika menuai reaksi beragam. Ada pimpinan partai politik yang setuju, tetapi banyak juga yang menolak. Pengamat politik, tokoh nasional bahkan ramai-ramai bereaksi. Lalu seperti apa kiprah Muhaimin Iskandar? Berikut rangkumannya sebagaimana dilansir dari berbagai sumber.

Pada laman Wikipedia.org, Muhaimin Iskandar memiliki nama lengkap Abdul Muhaimin Iskandar, lahir pada 24 September 1966 dan kini lebih dikenal sebagai Cak Imin. Ayahnya bernama Muhammad Iskandar merupakan keluarga Pondok Pesantren Manbaul Ma’arif, Jombang, Jawa Timur. Cak Imin adalah keturunan KH Bisri Syamsuri, salah seorang ulama besar pendiri Nahdlatul Ulama.

Cak Imin menikah dengan Rustini Murtadho dan dikaruniai anak.  Ia pernah mengenyam pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jombang dan Madrasah Aliyah (MA) Negeri 1 Yogyakarta kemudian melanjutkan pendidikan sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (UGM). Beberapa tahun kemudian, Cak Imin melanjutkan pendidikan magister di Universitas Indonesia (UI). Nah, pada 2017 ia memperoleh gelar doctor honoris causa dari Universitas Airlangga Surabaya.

Di dunia politik, Cak Imin memulainya dengan menjadi aktivis, pengurus partai, anggota dewan, hingga menjadi menteri. Sosok ini menjadi panutan politik bagi kader PKB dan sebagian besar warga NU. Ia bahkan dinobatkan sebagai “Panglima Santri”.

Sejak duduk di bangku kuliah, Cak Imin aktif di tempat-tempat diskusi dan juga  pergerakan mahasiswa. Cak Imin bergabung di Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan terpilih menjadi ketua cabang PMII Yogyakarta pada 1994-1997. Selain itu, ia juga aktif di Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) serta Lembaga Kajian Islam dan Sosial (LKiS) Yogyakarta.

Karier politik Cak Imin dimulai bersamaan dengan lahirnya Era Reformasi. Pada tahun 1998, ia bersama tokoh-tokoh Nahdlatul Ulama (NU) termasuk Abdurrahman Wahid mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).

Kemudian pada pemilu 1999, Cak Imin terpilih sebagai anggota DPR RI dari partai PKB. Di lembaga legislatif tersebut, pada usia 33 tahun, Muhaimin Iskandar juga menjadi Wakil Ketua DPR RI 1999-2004. Dia termasuk pimpinan termuda di DPR yang pernah ada kala itu. Tak hanya itu, ia juga pernah menjabat Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) sejak 26 Maret 2018 hingga 30 September 2019.

Di pemerintahan, ia penah dipercaya Presiden Susilo Bambang Yudhoyo (SBY) menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi periode 2009-2014. Kariernya terus meroket, seiring menjadi Ketua Umum PKB.  Nah, saat ini Muhaimin Iskandar menduduki posisi Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejahteraan Rakyat periode 2019-2024.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here