Tuesday, 30 April 2024
HomeTravellingSaung Eling Menikmati Sensasi Wisata Khas Masyarakat Sunda

Saung Eling Menikmati Sensasi Wisata Khas Masyarakat Sunda

Bogordaily.net – Di tengah pandemi Covid-19 merajalela pada 2020, masyarakat di Kampung Lembur Sawah, RW02, Kelurahan Mulyaharja, Kecamatan Bogor Selatan, , secara swadaya berhimpun untuk gotong royong membangun sebuah tempat yang akhirnya menjadi destinasi baru di Kota Bogor. Saung Eling, menjadi lokasi di kaki Gunung Salak yang menawarkan sensasi suasana pedasaan khas masyarakat Sunda.

Saat menginjakaan kaki di area parkir, pengunjung akan disambut oleh suasana pedesaan. Hamparan sawah nan hijau membentang sejauh mata memandang. Rimbunnya pepohonan yang tumbuh di sekitar area menghadirkan udara sejuk menyegarkan. Membuat pikiran menjadi jernih dan menentramkan hati.

Lokasinya tidak jauh dari perumahan Bogor Nirwana Residence. Jika dari Terminal Jarangsiang, bisa melintasi jalan Pajajaran, persis di depan Tugu Kujang, pengunjung mengikuti arah lalulintas ke Jl. Otoiskandar Dinata. Selanjutnya melewati pusat perbelanjaan Bogor Trade Mall (BTM) mengarah ke lampumerah Empang. Dari lampumerah empang ambil ke arah Kiri melintas Jl. Pahlawan, lalu masuk ke kawasan BNR.

Selanjutnya pengunjung akan menikmati sajian aneka macam makanan serta minuman di saung, yang sebagian besar materialnya dari Bambu serta kayu. Nuansa pedesaan terasa merelaksasi.

Saung Eling menyediakan makanan dan minuman khas Sunda dalam kisaran harga paketas senilai Rp 25 ribu. Lauknya juga bervariasi, yang kangen Ikan Asin dan Sayur Asem ada kok di sini.

Minuman juga disajikan dengan cara tradisional, yakni menggunakan Kendi. Andai ingin minuman hangat, juga banyak pilihan seperti Bandrek, Wedang Jahe, Teh Poci ataupun Kopi.

Pengelola Saung Eling Siti Nurfazriah.

Harga makanan dan minuman yang ditawarkan relatif terjangkau, hanya berkisar dari Rp 10.000 hingga Rp 30.000.

Di tempat itu juga pengunjung dapat dapat bermain di sawah atau sungai dengan mengikuti program trip kampung di kaki Gunung Salak yang ada di Saung Eling.

Pengunjung diajak menyusuri Pematang Sawah, bermain di tepi Sungai Ci Gading, atau menjemput Matahari Terbit di Awas Paninggal. Supaya bisa menikmati semua sensasi yang ditawarkan, para pengunjung harus mengikuti Paket Trip Kampung dengan melakukan reservasi terlebih dahulu minimal tiga hari sebelum kegiatan.

Pengelola Saung Eling Siti Nurfazriah (23), menuturkan Saung Eling merupakan tempat yang sangat cocok buat semua kalangan. Di lokasi ini, bukan hanya suasana alam sejuk nan asri saja yang bisa dirasakan, tetapi juga edukasi tentang bagaimana cara bercocok tanam langsung bertemu dengan petaninya.

“Awal mulanya di sini merupakan lahan pembibitan jambu kristal. Lalu ayah saya memiliki ide untuk membuat saung-saung dengan konsep sunda, dengan tujuannya supaya menarik pengunjung,” kata Riri kepada Bogordaily.net, Senin, 14 Maret 2022.

Diceritakan Riri, begitu Siti Nurfazrial biasa disapa, pada awalnya tidak mempunyai pemikiran untuk membuat destinasi di lokasi tersebut. Karena, kata dia, saung-saung yang dibuatnya itu tadinya hanyalah tempat untuk berbagi cerita maupun sharing saja bersama keluarga.

“Waktu itu kondisi Covi-19 sedang tinggi-tingginya. Warga Lembur Sawah yang mayoritas pengrajin sendal dan banyak yang dirumahkan, akhirnya Ia bersama warga gotong royong membuat destinasi dengan nama Saung Eling,” ujar Riri.

Kemudian, perempuan berkerudung yang masih kuliah di Universitas Binaniaga (Unbin) Bogor semester terakhir ini menjelaskan mengapa tempat yang dibangunnya itu diberi nama Saung Eling. Menurutnya, Saung Eling ini memiliki makna dan juga arti, yaitu Sadar.

“Nah, di sanalah warga Lembur Sawah baru sadar bahwa ada potensi yang bisa digali untuk digarap bersama-sama menjadi sebuah tempat , di tempat ini sangat erat kaitannya dengan masyarakat langsung karena di dalamnya ada edukasi tentang pertanian yang bisa berkomunikasi dengan petaninya secara langsung,” terangnya.

Sehingga, lanjut Riri, bagi pengunjung maupun pelancong yang berlibur ke lokasi ini akan diajak dan diberikan pemahaman tentang bagaimana cara bertani, dan hal ini para pengunjung bisa bertemu dan berkomunikasi dengan petani yang ada di sini.

Supaya bisa bertemu dengan petani, kata Riri, para pengunjung berjalan kaki di jalan kampung sejauh 1,5 kilometer dari Saung Eling. Di lokasi itu pengunjung bisa berinteraksi para petani, bahkan bisa ikut malakukan kegiatan bercocok tanam.

“Jadi saat pengunjung berlibur ke sini akan di berikan paket Jelajah Kampung, pengunjung diajak untuk Mapai Galengan Sawah, atau bahasa Indonesianya yaitu menelusuri pematang sawah,” terangnya.

Paket lainya, lajut Riri, adalah paket dengan tema ulin di wahangan Cigading atau Bermain di sungai Cigading.

“Pengunjung akan berjalan kurang lebih 2,5 kilometer dari Saung Eling menuju sungai. Di sana kita akan mengenal berbagai jenis ekosistem dari tumbuhan maupun hewan-hewan yang ditemani pemandu lokal,” ucapnya.

Masih kata Riri, semenjak di bukanya Saung Eling para pengunjung yang datang ke sini rata-rata dari luar Bogor, yaitu Jakarta, Cibubur, Tangerang. Dan dengan seiringnya waktu banyak juga warga Bogor yang datang ke sini untuk liburan.

“Nah, untuk karyawannya sendiri di sini ada 14 orang, tetapi kita juga melibatkan anak-anak yang masih sekolah SMP dan SMA. Kenapa, karena kan anak-anak sekolah ini sekarang belajarnya daring atau online, sehingga kita ajak sebagai ajang agar mereka belajar bagaimana melayani tamu dengan baik, jadi kita memberikan pembekalan kepada mereka,” imbuhnya.

(Heri Supriatna/Diki Sudrajat)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here