Monday, 25 November 2024
HomeBeritaWaduh! 4,5 Juta Orang di ASEAN Mendadak Miskin Dihantam Covid-19

Waduh! 4,5 Juta Orang di ASEAN Mendadak Miskin Dihantam Covid-19

Bogordaily.net–Pandemi Covid-19 memberi dampak luar biasa bagi warga dunia. Bahkan, Asian Development Bank (ADB) melaporkan sebanyak 4,7 juta warga Asia Tenggara (ASEAN) telah masuk dalam jurang kemiskinan ekstrim sepanjang 2021 lalu.

Jutaaan orang tersebut menjadi miskin karena kehilangan pekerjaan akibat di PHK di tempat mereka bekerja. Setidaknya pada tahun lalu 9,3 juta orang kehilangan pekerjaannya.

Hal tersebut diungkap dalam laporan Asian Development Bank (ADB) yang dipaparkan di Simposium Pembangunan Asia Tenggara (Southeast Asia Development Symposium/SEADS).

“Pandemi ini telah menimbulkan pengangguran di mana-mana, memperburuk ketimpangan, serta memperbesar tingkat kemiskinan, dan hal-hal tersebut terutama menimpa kaum perempuan, pekerja usia muda, dan lansia di Asia Tenggara,” kata Presiden ADB Masatsugu Asakawa dalam keterangan resminya di Jakarta, seperti dilansir dari Suara.com, Rabu, 16 Maret 2022.

Masatsugu Asakawa menjelaskan, ADB akan terus bekerja sama dengan para pembuat kebijakan, seiring upaya negara-negara untuk membangun kembali perekonomian negaranya, meningkatkan sistem kesehatan nasional, dan merampingkan peraturan domestik guna memperkuat daya saing dunia usaha.

“Kami mendorong seluruh pemerintah di Asia Tenggara agar berinvestasi pada infrastruktur yang pintar dan hijau, serta mengadopsi inovasi di bidang teknologi untuk makin menstimulasi pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.

Laporan ADB ini juga menyatakan dalam kurun waktu dua tahun pandemi, perekonomian yang sudah mengadopsi teknologi secara luas, mampu mempertahankan ekspornya, atau kaya sumber daya alam, memiliki prospek pertumbuhan yang lebih cerah.

Laporan tersebut mencatat terjadinya pemulihan ekonomi di seluruh kawasan, dan sebagian besar negara mengalami kenaikan kunjungan ke tempat-tempat ritel dan rekreasi hingga 161 persen dalam periode dua tahun sampai dengan 16 Februari 2022.

Namun, kata dia kawasan ini masih menghadapi sejumlah tantangan global, termasuk munculnya varian lain dari covid-19, pengetatan suku bunga global, gangguan rantai pasokan, serta kenaikan harga komoditas dan inflasi.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here