Bogordaily.net – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor tengah menyusun strategi bahkan menargetkan angka stunting pada anak turun menjadi 10 persen dari 850 ribu balita di Kabupaten Bogor pada akhir tahun 2022.
Terkait hal itu, Bupati Bogor Ade Yasin menjelaskan bahwa, pada 2019 lalu, angka stunting di Kabupaten Bogor menyentuh 32,9 persen, kemudian turun menjadi 12,69 persen pada awal 2021.
“Angka ini, akan terus diminimalisasi hingga 10 persen pada akhir 2022. untuk mencapai target itu, kami gencar lakukan sosialisasi dan edukasi serta mengajak masyarakat untuk hidup sehat, menjaga pola makan yang baik, terutama ibu hamil dan ibu menyusui karena tumbuh kembang balita oleh asupan ibu yang baik,” ungkapnya, Rabu 16 Maret 2022.
Orang nomor satu di Kabupaten Bogor itu juga menambahkan, progres signifikan dalam menekan stunting itu, menjadikan Kabupaten Bogor sebagai tuan rumah peluncuran program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dahsat), yang diprakarsai Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Stunting lebih banyak disebabkan kekurangan gizi pada anak, kata Ade, sehingga menghambat pertumbuhan mereka.
Maka dari itu, dengan program Dahsat ini diharapkan membentuk kampung berkualitas dengan tujuan mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya gizi sejak mengandung hingga memiliki balita.
“Seperti edukasi ibu hamil dan ibu menyusui dalam memberikan ASI eksklusif selama dua tahun, ada juga sharing ilmu tentang perbaikan gizi jika memang memiliki balita stunting atau gizi buruk,” pungkasnya.*
(Muhammad Irfan Ramadan)