Bogordaily.net – Thomas Tuchel Tolak Manchester United, saat pelatih Chelsea itu dikait-kaitkan dengan Setan Merah, ketika kondisi The Blues yang mengalami ketidakpastian karena sanksi dari Pemerintah Inggris. Tuchel merasa tak punya alasan untuk hengkang.
Sementara itu Chelsea sedang dalam proses penjualan setelah pemilik klub, Roman Abramovich, disanksi karena keterlibatannya dalam invasi Rusia ke Ukraina. Dalam situasi ini tim asal London Utara itu ikut kena getahnya usai menerima beberapa pembatasan ketat termasuk urusan bisnis pemain.
Di sisi lain, MU sedang mencari manajer permanen baru untuk menggantikan Ralf Rangnick di musim depan. Sejauh ini MU erat dikaitkan dengan Mauricio Pochettino (PSG) dan Erik ten Hag (Ajax), tapi nama Tuchel belakangan muncul menyusul situasi Chelsea yang tidak ideal.
Tuchel masih terikat kontrak sampai 2024 di Stamford Bridge. Di tengah kondisi yang sulit, Tuchel sukses memimpin Kai Havertz dkk maju ke perempatfinal Liga Champions, plus bertahan dalam persaingan empat besar Premier League.
Terkait spekulasi Manchester United, Thomas Tuchel memberikan jawaban mantap. Tuchel mengaku sangat bahagia di London Barat.
“Sama sekali enggak ada reaksi,” ucap Tuchel dilansir M.E.N. “Apakah Anda merasa saya kurang berkomitmen kepada klub atau kurang terlibat di dalam klub di situasi saya?”
“Saya kira sepenuhnya tidak. Saya senang sekali bisa berada di sini dan saya sangat menyukai bekerja untuk Chelsea,” lugas mantan juru taktik Borussia Dortmund dan PSG itu.
“Klub ini punya segalanya yang dibutuhkan untuk membuat saya bahagia dan itulah mengapa ini tidak perlu dan kami punya banyak alasan untuk bertahan sekarang dan itulah yang sedang kami lakukan,” lugas Tuchel mengomentari rumor Manchester United.
Sementara itu Chelsea bisa berlega hati sementara waktu terkait manajer Thomas Tuchel. Pria Jerman itu akan tetap menangani tim setidaknya hingga musim tuntas.
Chelsea serba tidak pasti menyusul sang pemilik Roman Abramovich disanksi Pemerintah Inggris, berupa pembekuan seluruh asetnya di negara itu, termasuk klub.
Ini membuat Chelsea tidak leluasa bergerak dan cuma bisa bertanding plus membayar gaji sampai akhir musim. Kondisi makin memburuk ketika rekening klub diblokir sementara waktu.
Itu artinya Chelsea benar-benar “mati kutu” dan membuat situasi internal klub jadi tak menentu. Beberapa pemain sudah mulai menimang kemungkinan hengkang dan membicarakan soal kontrak dengan para pengacaranya.***