Friday, 22 November 2024
HomeBeritaProfil Ketua MK Anwar Usman Calon Suami Adik Jokowi, Mantan Guru Honorer...

Profil Ketua MK Anwar Usman Calon Suami Adik Jokowi, Mantan Guru Honorer dan Pemain Film

Bogordaily.net–Anwar Usman menjadi perbincangan lantaran dikabarkan akan menikahi adik Presiden Joko Widodo, Idayati. Pria yang kini menjabat sebagai Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu kabarnya telah melamar secara pada 12 Maret lalu. Resepsi pernikahan rencananya digelar 26 Mei 2022 mendatang di Solo dilanjutkan pada 28 Mei 2022 di Sumbawa, daerah asal Anwar Usman. Seperti apa sosok Anwar Usman? Berikut rangkuman profilnya.

Anwar Usman merupakan Ketua ke-6 MK. Siapa sangka ia mengawali kariernya sebagai seorang guru honorer, bahkan pernah menjadi pemain film.

Dikutip dari laman resmi MK, pria kelahiran 31 Desember 1956 ini dibesarkan di Desa Rasabou, Kecamatan Bolo, Bima, NTB. Lulus dari SDN 03 Sila Bima pada 1969, Anwar harus meninggalkan orang tuanya untuk melanjutkan pendidikan ke Sekolah Pendidikan Guru Agama Negeri (PGAN) Bima hingga 1975.

Lulus dari PGAN, Anwar merantau ke Jakarta dan menjadi guru honorer di SD Kalibaru. Selama menjadi guru, Anwar kemudian melanjutkan pendidikannya ke jenjang S-1 Fakultas Hukum Universitas Islam Jakarta.

Nah, selama menjadi mahasiswa, Anwar aktif dalam kegiatan teater di bawah asuhan Ismail Soebarjo. Selain sibuk dalam kegiatan perkuliahan dan mengajar, Anwar juga tercatat sebagai anggota Sanggar Aksara.

Anwar sempat diajak beradu akting dalam sebuah film yang dibintangi oleh Nungki Kusumastuti, Frans Tumbuan dan Rini S Bono besutan sutradara ternama Ismail Soebarjo pada 1980.

“Saya hanya mendapat peran kecil. Menjadi suatu kebanggaan bisa menjadi anak buah sutradara sehebat Bapak Ismail Soebarjo, apalagi film yang berjudul ‘Perempuan dalam Pasungan’ menjadi film Terbaik dan mendapat Piala Citra,” kata Anwar, dikutip dari Detik.com.

Namun, keterlibatan mantan Hakim Yustisial Mahkamah Agung ini dalam film yang meledak pada 1980 tersebut, menuai kritik dari orang tuanya.

“Ketika film itu meledak, sampailah film itu ke Bima. Kebetulan di film itu ada adegan saya jalan berdua seorang wanita di Pasar Cikini, orang-orang di kampung saya, heboh semua. Padahal di film itu saya hanya sebagai penggembira saja. Ketika Bapak saya tahu, saya dimarahi. Kata beliau, ‘Katanya ke Jakarta untuk kuliah, ini malah main film’,” kenangnya.

Anwar mengenang keterlibatannya dalam dunia teater sebagai salah satu pengalamannya yang paling berkesan. Menurutnya, dunia teater mengajarkan banyak hal termasuk tentang filosofi kehidupan.

Dunia teater dan film kata Anwar, pada intinya mengandung unsur edukasi yang mengajak pada kebajikan, termasuk bagaimana bersikap dan bertutur kata.

Kemudian, sukses meraih gelar sarjana hukum pada 1984, Anwar mencoba mengikuti tes menjadi calon hakim. Keberuntungan berpihak padanya ketika ia lulus dan diangkat menjadi Calon Hakim Pengadilan Negeri Bogor pada 1985.

Mantan Kepala Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah Agung periode 2006-2011 ini menganggap prestasi tertingginya dalam dunia peradilan sebagai hakim konstitusi. Di Mahkamah Agung, jabatan yang pernah didudukinya, di antaranya menjadi asisten Hakim Agung mulai dari 1997-2003 yang kemudian berlanjut dengan pengangkatannya menjadi Kepala Biro Kepegawaian Mahkamah Agung selama 2003-2006.

Kemudian pada 2005, Anwar diangkat menjadi Hakim Pengadilan Tinggi Jakarta dengan tetap dipekerjakan sebagai Kepala Biro Kepegawaian. Pada 2010, Anwar meraih gelar doktor program bidang Ilmu Studi Kebijakan Sekolah Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.

Pada 2011, ia dilantik sebagai hakim konstitusi. Kembali menjabat sebagai hakim konstitusi pada 2016, Anwar pun terpilih menjadi Ketua MK pada 2 April 2018.

Sementara itu sebelumnya ramai diberitakan, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman akan segera menikahi adik kandung Presiden Joko Widodo, Idayati.

Wali Kota Solo yang juga putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka mengatakan lamaran telah dilakukan pada Sabtu, 12 Maret 2022 lalu, yakni saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Solo.

Untuk diketahui, suami Idayati, Hari Mulyono, meninggal dunia pada 24 September 2018 di RSPAD Jakarta. Sedangkan istri Anwar Usman, Suhada Ahmad Sidik, meninggal dunia pada 26 Februari 2021 karena serangan jantung.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here