Bogordaily.net– Meski harga komoditas energi sedang melonjak, pemerintah masih mempertahankan tarif listrik hingga bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite.  Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan keputusan pemerintah belum menaikan tarif listrik dan BBM Pertalite karena untuk menghindari terjadinya market shock dan mempertimbangkan daya beli masyarakat. Jika dilakukan kenaikan, dikhawatirkan pertumbuhan ekonomi akan jeblok.
“Market shock kalau komoditas untuk oil & gas dan listrik itu adalah administer price. Pilihannya adalah kalau kita shock dari kenaikan bahan bakunya ini diteruskan ke masyarakat, naiknya tinggi langsung jeblok konsumsinya. Maka sampai hari ini listrik nggak naik,” kata Sri Mulyani dalam CNBC Indonesia Economic Outlook 2022 sebagaimana dikutip dari Detik.com, Selasa, 22 Maret 2022.
“Kemudian fuel price, BBM kita nggak naik. Pertamax sudah terkena karena itu kelompok masyarakat kaya yang konsumsi, tapi Pertalite tidak diubah, Premium sudah hilang sekarang,” lanjutnya.
Ekonomi dunia kata Sri Mulyani tak terkecuali Indonesia seperti diserang badai. Harga-harga komoditas menjulang tinggi seperti batu bara, nikel, hingga minyak dan gas bumi.
“Ini kayak kena badai semua dan pada saat ekonomi sedang tertatih-tatih dari pandemi sehingga belum kuat untuk bangkit,” jelas Sri Mulyani.
Melejitnya harga komoditas itu, Sri Mulyani tak mengelak bahwa pasar komoditas Indonesia terkena ‘shock’. Meski demikian, pihaknya masih mempertimbangkan harga-harga mengalami kenaikan khususnya harga BBM dan tarif listrik.***