Tuesday, 30 April 2024
HomeBeritaIni Sosok Hendry Susanto, Bos Robot Trading Fahrenheit Bikin Rugi Rp5 Triliun

Ini Sosok Hendry Susanto, Bos Robot Trading Fahrenheit Bikin Rugi Rp5 Triliun

Bogordaily.net – Sosok utama dibalik aksi melalui robot trading akhirnya ditangkap. Ia adalah . Hendry ditangkap oleh jajaran Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri pada Selasa 22 Maret 2022 kemarin.

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dirtipideksus) Bareskrim Polri Brigjen Whisnu Hermanan membenarkan perihal penangkapan tersebut.

“Iya betul, sudah ditangkap di Jakarta,” kata Whisnu, dikutip dari Kompas, Rabu 23 Maret 2022.

Setelah ditangkap, Hendry langsung ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus robot trading . Saat ini, Hendry sudah ditahan di Mabes Polri untuk diperiksa lebih lanjut terkait kasus yang menjeratnya.

“Sudah ditangkap dan sudah ditahan di Jakarta,” kata Whisnu.

Menjabat Sebagai Direktur Sebelum menangkap , polisi lebih dulu mengamankan empat anak buah Hendry yang bekerja sebagai karyawan pada robot trading Fahrenheit.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Metro Jaya Komisaris Besar (Kombes) Auliansyah Lubis mengatakan, keempat tersangka tersebut yakni D, IL, DB, dan MF.

“Jadi tiga ditangkap di Taman Anggrek, satu di Tangerang di kawasan Alam Sutera,” ujar Auliansyah, Selasa kemarin.

Para pelaku berperan sebagai admin, pengelola website, dan mencari member atau mengajak khalayak berinvestasi di robot trading Fahrenheit.

Dari keempat tersangka itu lah polisi mendapat informasi soal sosok Hendry. Hendry disebut menjabat sebagai direktur di PT FSP Akademia Pro, perusahaan yang mengelola robot trading Fahrenheit.

“Kami tadi sudah memeriksa daripada data perusahaan tersebut, memang direkturnya HS,” kata Auliansyah.

100 Orang Menjadi Korban

Auliansyah mengungkapkan, terdapat kurang lebih 100 orang yang telah menjadi korban dari robot trading Fahrenheit. “Sudah ada 100 orang yang lapor kepada kami,” ucap Auliansyah.

Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, keempat pelaku mengaku merayu korban dengan iming-iming keuntungan berlipat, yakni di atas 50 persen dari total uang yang diinvestasikan.

Auliansyah menyebut para pelaku bahkan menggunakan slogan ‘D4' yang berarti “Diam, Duduk, Dapat Duit” setiap kali mempromosikan layanannya.

Hendry Susanto

Auliansyah pun menduga bahwa masih banyak lagi masyarakat yang menjadi korban karena tergiur berinvestasi melalui layanan tersebut. Meski begitu, Auliansyah belum dapat memastikan berapa jumlah member dari aplikasi tersebut. Dia juga belum dapat memperkirakan kerugian para korban, khususnya yang telah melapor ke Polda Metro Jaya.

Menurut Auliansyah, jumlah member maupun kerugian yang dialami korban robot trading Fahrenheit masih didalami dan sedang dihitung oleh kepolisian.

“Untuk kerugiannya ini kan masih kami periksa. Kita tidak bisa secepat itu (memastikan). Karena memang seperti yang saya sampaikan tadi, ini ada layering-layeringnya,” sambungnya.

Rp5 Triliun Hilang

Sejumlah korban sebelumnya juga telah melaporkan kasus oleh robot trading Fahrenheit ini ke Bareskrim Polri, termasuk aktor Chris Ryan. Chris mendatangi Bareskrim Polri untuk melaporkan tindak pidana yang dialaminya melalui platform Fahrenheit pada Selasa 15 Maret 2022.

Pihak Fahrenheit diduga sengaja menghilangkan uang yang dimasukkan para anggota aplikasi. Menurut Chris, uang yang hilang secara total mencapai Rp5 triliun.

“Mereka dengan sengaja selama satu jam me-margin-call-kan, me-loss-kan, semua investasi hilang dan itu diduga sampai Rp5 triliun (dari keseluruhan korban),” ucap Chris Ryan saat ditemui di Bareskrim Polri.

Chris Ryan mengungkapkan alasannya bermain robot trading Fahrenheit. Ia mengaku melihat peluang pemasukan tambahan untuk memenuhi kebutuhan di tengah pandemi Covid-19.

Secara terpisah, kuasa hukum Chris bersama korban lainnya, Sukma Bambang Susilo, menyatakan bahwa kliennya merugi sekitar Rp 40 miliar. Menurut dia, jumlah korban yang ditanganinya sekitar 80 orang.***

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here